Suasana Kota Gaza yang terus digempur Israel/dok.WHO via news.un.org

84 Hari Kebiadaban Israel Bunuh 106 Jurnalis dan 21 Ribu Warga Gaza

Editorindonesia, Gaza – 84 hari kebiadaban Israel menyebabkan 106 jurnalis di Palestina terbunuh dalam serangan Israel di Gaza  atau sejak 7 Oktober 2023. Informasi terkini, jurnalis Al Quds Jabr Abu Hadros yang menghembuskan nafas terakhir.

Hadros terbunuh bersama enam anggota keluarganya, dalam pengeboman Israel yang menargetkan rumahnya di kamp pengungsi Nuseirat di Gaza tengah.

“Menurut Kantor Media Pemerintah di Gaza, total 106 jurnalis telah terbunuh di Gaza sejak dimulainya perang,” ungkap laporan Aljazeera, yang dikutip pada Minggu (31/12/2023).

Sementara situs berita Turki, Anadolu menyebutkan, 106 jurnalis ini tewas dalam 84 hari serangan di Gaza, yang secara intens dilakukan Israel.

Dalam pernyataan sebelumnya, disebutkan bahwa Israel sengaja membunuh jurnalis di Gaza untuk membungkam narasi Palestina, menyembunyikan kebenaran, dan mencegah berita serta informasi mencapai opini publik regional dan internasional.

Kepala Hubungan Internasional Hamas, Basem Naim, mengecam komunitas internasional karena gagal menghentikan perang genosida di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 21 ribu orang warga Palestina.

“Meskipun kejahatan ini dilakukan oleh tangan Israel, mereka disponsori dan didukung oleh pemerintah Amerika Serikat,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan televisi.

Oleh karena itu, pihaknya meminta pemerintahan Biden, terutama Presiden Joe Biden yang selalu mengklaim bahwa AS menghormati dan menjunjung Hak Asasi Manusia (HAM) bertanggung jawab. Biden harus bertanggung jawan atas peran langsung mereka dalam mensponsori dan mengatur genosida yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina.

“Kami juga meminta pertanggungjawaban komunitas internasional atas kegagalan mereka menghentikan genosida,” Ucap Naim.

Sebelumnya, Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dinilai gagal menghentikan Israel dalam melakukan genosida di Gaza, Palestina. Apalagi keengganan Amerika (AS) dalam mengadopsi resolusi gencatan senjata kemanusiaan

“DK PBB perlu mengadopsi resolusi yang hanya menyerukan jeda kemanusiaan,” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi, pada konferensi pers bersama menjelang pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken di ibu kota Amerika Serikat (AS), Washington yang dikutip dari Anadolu, Ahad (10/12/2023).

Jika gagal, Safadi mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan izin kepada Israel untuk melanjutkan pembantaian terhadap warga Gaza.

“Jadi kita semua dengan tegas mengatakan bahwa resolusi harus diadopsi,” katanya, sebelum Dewan bersiap untuk melakukan pemungutan suara terhadap resolusi yang dirancang oleh Uni Emirat Arab (UEA).

AS memberi isyarat bahwa mereka tidak mendukung langkah tersebut. Para menteri luar negeri yang ditugaskan oleh KTT Gabungan Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam – Liga Arab bulan lalu, mengunjungi AS untuk mendesak gencatan senjata di Jalur Gaza, yang telah diserang Israel selama lebih dari dua bulan. (Frd)

Baca Juga: Serangan Darat Israel ke Gaza Mengarah pada Genosida