Menko Perekonomian saat jumpa pers di garut/dok.kemenko perekonomian

Airlangga Hartarto Ungkap akan Impor 3 Juta Ton Beras Di tahun 2024

Editorindonesia, Garut – Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI) mengungkapkan akan mengimpor kembali 3 juta ton beras pada tahun 2024 untuk mengatasi defisit beras dampak dari El Nino.

Hal itu ditegaskan Airlangga saat ditemui dalam acara penyerahan bantuan beras di Garut, Jawa Barat pada hari Sabtu (20/1/2024)

“Beras itu tahun kemarin kita impor sekitar 3,5 juta (ton). 3 juta sudah masuk, 500 ribu diharapkan masuk di bulan Januari ini,” ujar Airlangga.

Ditambahkan oleh Airlangga, “Pemerintah sudah memutuskan untuk impor juga di tahun ini (sebanyak) 3 juta ton, di mana 2 juta sedang berproses di Bulog,” katanya.

Tujuan impor beras ini untuk mengurangi dampak El Nino yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir dan menyebabkan defisit beras nasional hingga 2,3 juta ton. Oleh karena itu, pemerintah akan memenuhi kekurangan beras ini melalui program impor beras.

Dikutip dari Antara, Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), good agriculture practices (GAP) atau penerapan pertanian yang baik, sekitar 2,8 juta ton beras dihitung berdasarkan angka kebutuhan beras rata-rata nasional sekitar 2,5 hingga 2,6 juta ton per bulan dengan kemampuan produksi di awal Januari yang kurang dari 1 juta ton akibat dampak El Nino.

Presiden Joko Widodo telah menyetujui impor sekitar total 2 juta ton beras yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand. Diharapkan program ini dapat berjalan dengan baik dan persediaan beras di Tanah Air dapat tercukupi.

Sementara itu pada hari Jumat (19/1/2024) Para petani yang tergabung dalam Serikat Petani Indonesia (SPI) menggelar aksi demo di depan kantor Kementerian Pertanian, Ragunan. Terlihat mereka membawa spanduk bertuliskan “Tegakkan Kedaulatan Pangan untuk Indonesia Bebas Impor”, kemudian beberapa petani juga membawa bendera SPI dan beberapa lainnya terlihat membawa bendera Partai Buruh.

Salah satu perwakilan SPI Angga Hermanda menyampaikan orasi bahwa para petani menolak rencana impor beras. “Impor beras akan berdampak terhadap harga gabah dan beras di tingkat petani yang akan memasuki masa panen raya di semester pertama tahun 2024,” kata Angga. (Didi)