Angka Kematian Bayi di Blora Masih Tinggi, Ini Penyebabnya
Editor Indonesia, Blora – Angka kematian bayi di Kabupaten Blora, Jawa Tengah terbilang masih tinggi. Pola asupan gizi dan kesehatan ibu diduga menjadi penyebab, karena tidak ditemukan sumber penyakit lain seperti virus yang menjadi penyebab kematian bayi.
Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mencatat angka kasus kematian bayi di Blora setiap tahun cenderung mengalami kenaikan. Eny Kurniati, Kasub Koordinator Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinkes di Dinas Kesehatan Blora menyatakan hal tersebut terjadi karena sejumlah penyebab, terutama faktor asupan gizi si ibu hingga bayi terpengaruh.
Berdasarkan data yang ada, lanjut Eny Kurniati, pada tahun 2022 angka kematian bayi di Blora terdapat 118 kasus kematian bayi, angkanya naik pada tahun 2023 menjadi 132 kasus. Untuk tahun 2024 di semester pertama ini tercatat sebanyak 74 kasus kematian bayi
“Kematian bayi tersebut merata di semua puskesmas di Blora, sehingga diperlukan tindakan cepat,” ujar Enny, di Blora dikutip Rabu, 31 Juli 2024.
Ada beberapa faktor pemicu kematian bayi, ungkap Eny Kurniati, dimana faktor kesehatan ibu menjadi sangat penting dalam menekan angka kematian bayi. Kemudian hamil berisiko tinggi seperti usia terlalu tua saat hamis atau sebaliknya usia terlalu muda saat hamil, kekurangan asupan gizi pada ibu yang berdampak langsung dengan bayi yang dikandung sehingga berpotensi kematian bayi.
Data itu juga terlihat pada kekurangan energi kronis (KEK) saat melahirkan, ungkap Eny Kurniati, seperti pada Juni lalu dari jumlah 6.141 ibu hamil di Kabupaten Blora, angka ibu hamil yang mengalami KEK mencapai 9,3 persen. (Didi)