BPS Catat Inflasi di Jakarta Naik 2,08% Imbas Mahalnya Beras
Editorindonesia, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mengumumkan tentang inflasi tahunan di Jakarta mengalami kenaikan menjadi 2,08 persen pada Oktober 2023.
Padahal September 2023, inflasi di Jakarta berada pada angka 1,89 persen. Kenaikan ini dipengaruhi naiknya Indeks Harga Konsumen (IHK) di DKI Jakarta sebesar 2,32 poin dibandingkan Oktober 2022.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS DKI Jakarta, Feri Prasetyo Nugroho, mengatakan, pada Oktober 2023, inflasi year on year (y-on-y) di DKI Jakarta tercatat sebesar 2,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 113,76,” ujar Feri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/11).
Menurut Feri, meningkatnya inflasi Jakarta yang kini kembali berada di atas 2 persen, hal itu menunjukkan bahwa harga sejumlah komoditas merangkak naik selama setahun terakhir. Adapun komoditas utama penyumbang inflasi antara lain beras sebesar 0,326 persen, kontrak rumah 0,219 persen, rokok kretek filter 0,100 persen, daging ayam ras 0,098 persen, dan emas perhiasan 0,090 persen, kata Feri.
“Walau begitu ada pula beberapa komoditas yang justru mengalami penurunan harga, sehingga dapat meredam laju inflasi,” kata Feri.
Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengaku bakal menambah stok pangan di Ibu Kota hingga dua kali lipat dari biasanya.
Langkah itu dilakukan sebagai upaya mengendalikan inflasi sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu.
“Pengendalian inflasi kan salah satunya ketahanan pangan, lantas suplai stok beras, ketersediaan beras, ketersediaan bahan pokok ditambah,” ujar Heru Budi, di Jakarta Timur, Rabu (1/11).
Karena itulah, Heru Budi memerintahkan badan usaha milik daerah (BUMD) sektor pangan untuk mulai membahas penambahan stok.
Dia berharap upaya ini bisa mengendalikan inflasi di Jakarta agar tetap berada di bawah angka nasional. (Didi)
Baca Juga: KRL Jakarta-Bogor Tambah Laju Kecepatan Waktu Tempuh Semakin Cepat