BPS : Impor Beras 2023 Terbesar Selama 5 tahun Naik 613,61% dari 2022
Editorindonesia, Jakarta – BPS atau Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor beras mengalami peningkatan paling tinggi selama lima tahun terakhir. Kenaikannya mencapai 613,61% (persen).
Data dari BPS menyebutkan komoditas yang mengalami peningkatan nilai impor tertinggi, pertama ditempati oleh serealia (hs10), termasuk di dalamnya gandum dan beras.
Pangsa pasar serealia terhadap total impor adalah sebesar 2,26%, meningkat sekitar USD 1 miliar us dolar dibandingkan dengan tahun 2022.
Komoditas lain yang meningkat nilai impornya yaitu kendaraan udara dan bagiannya, serta piranti lunak, barang digital dan barang kiriman.
Impor komoditas serealia meningkat paling besar selama tahun 2023. Salah satu penyumbang utamanya adalah beras.
“Rinciannya, selama 5 tahun terakhir, impor beras di tahun 2023 merupakan yang terbesar yakni sebesar 3,06 juta ton, meningkat sebesar 613,61% dibandingkan tahun 2022,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini, dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).
Jika dilihat menurut hs 8 digitnya, impor beras tahun 2023 tercatat sebesar 3,06 juta ton Ini didominasi oleh semi milled or wholly milled rice (hs10063099) sebesar 2,7 juta ton dengan pangsa pasar 88,18%.
Menurut negara asalnya beras paling banyak diimpor dari Thailand sebesar 1,4 juta ton, atau 45,12% dari total impor beras, kemudian diikuti oleh Vietnam sebesar 1,1 juta ton atau 37,47% dari total impor sepanjang tahun 2023, dan juga Pakistan sebesar 309 ribu ton atau 10,1%.
Negara asal impor sepanjang tahun 2023, terdapat tiga besar negara asal utama impor berturut-turut berdasarkan pangsa pasarnya, yaitu Tiongkok yaitu 28,02%, Jepang 7,41% dan Thailand 4,57%
Komoditas yang paling banyak diimpor Indonesia dari Tiongkok berupa gawai pintar (smartphone) dengan nilai USD 1,95 miliar, atau 3,14% dari total impor dari Tiongkok.
Dengan Jepang, komoditas yang paling banyak diimpor Indonesia berupa flat-rolled products berupa besi atau baja canai lantaian, bernilai USD 0,47 miliar atau 0,75% dari total impor dari Jepang.
Sementara dengan Thailand, komoditas yang paling banyak diimpor berupa gula tebu senilai USD 1,2 miliar atau 1,93% dari total impor dari Thailand.
Beberapa negara asal impor yang juga menunjukkan peningkatan nilai impor di tahun 2023 diantaranya Oman dan Gabon.
Terkait komoditas yang paling banyak diimpor sepanjang tahun 2023 oleh Indonesia, BPS mencatat yaitu mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya (hs84) mencakup 14,49% dari total impor, dengan nilai sebesar USD 32,16 miliar, meningkat 1,85% dibandingkan tahun 2022.
Negara asal utama untuk komoditas yang paling banyak diimpor, secara berturut-turut adalah Tiongkok sebesar 45,55% dari total komoditas mesin atau peralatan mekanis dan bagiannya, kemudian Jepang 10,99% dan Korea Selatan 5,46%. (Didi)
Baca Juga: YoY Beras Penyumbang Inflasi Capai 18,44% Tertinggi Sejak 2014