Editor Indonesia, Tegal – Cuaca ekstrem bagi pengusaha kain sarung di kawasan Pantura Jawa Tengah, seperti Kota/Kabupaten Tegal, Pemalang, hingga Pekalongan, yang memicu banjir dan tanah longsor berdampak pada distribusi produksinya. Kondisi ini menghambat pengiriman sarung, baik antarwilayah maupun ekspor ke luar negeri, terutama ke Timur Tengah.
Jamal Al-Katiri, pengusaha sarung ternama asal Kota Tegal, mengungkapkan bahwa permintaan sarung menjelang Ramadhan 2025 meningkat hingga 100 persen sejak Desember 2024. Sayangnya, cuaca buruk dan musibah tanah longsor di Pekalongan membuat banyak jasa ekspedisi terganggu.
“Kami menghadapi kendala besar, mulai dari keterbatasan ruang kontainer hingga naiknya biaya pengiriman dua kali lipat. Bahkan, banyak kapal besar tertunda masuk di Singapura karena ruangnya sudah penuh diambil produsen dari Tiongkok,” ungkap Jamal, Kamis (23/1/2025).

Jamal juga mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo yang menunda kenaikan PPN dari 11 ke 12 persen, yang dianggap membantu pengusaha. Selain itu, ia berharap pemerintah daerah di Pantura dapat memfasilitasi gudang pengiriman UKM yang bebas banjir, khususnya untuk mendukung pengiriman hasil produksi lokal.
Jamal mengimbau pemerintah daerah di kawasan Pantura, jika nanti akan memberikan souvenir untuk merayakan Idul Fitri 2025, agar memakai produksi UMKM) daerah setempat.
“Khusus kepada Walikota dan Bupati Tegal terpilih, kami mengimbau agar bisa memfasilitasi gudang pengiriman hasil UKM yang akan dikirim ke Jakarta atau daerah lain yang bebas banjir, sehingga saat cuaca ekstrem tidak menjadi hambatan,” pinta Jamal seraya menambahkan selama ini jika mau kirim ekspedisi ke Jakarta atau daerah lain harus ke Pekalongan dulu,” pungkasnya. (Sup)