Di Kuartal III 2023 Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun
Editorindonesia, Jakarta – Di kuartal III (Q3) 2023, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencetak rugi bersih sebesar US$72,07 juta atau sekitar Rp1,15 triliun (kurs Rp15.953). Pencatatan rugi bersih perseroan dipengaruhi oleh penerapan standar akuntansi keuangan atau PSAK 73 yang mengatur tentang pembukuan transaksi sewa pada beban operasi.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan sebagian armada pesawat yang digunakan sekarang adalah sewaaan (leasing).
“Garuda Indonesia memahami terdapat kaidah pencatatan kinerja keuangan yang harus dipatuhi, termasuk di dalamnya penerapan standar akuntansi PSAK 73. Garuda Indonesia pada kuartal III 2023 ini membukukan rugi bersih sebesar US$72,07 juta,” ungkap Irfan dalam keterangan resminya, Rabu (1/11/2023).
Total pendapatan usaha Garuda Indonesia Group pada kuartal III tahun ini sebesar US$2,23 miliar atau setara Rp35,5 triliun, tumbuh 48,32% jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pendapatan usaha perusahaan pelat merah itu dihasilkan dari penerbangan berjadwal yang meningkat 49,02% secara year-on-year (yoy) menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$234,91 juta.
Usai berhasil merampungkan restrukturisasi utang pada akhir 2022 lalu, lanjut Irfan, Garuda Indonesia berupaya mengakselerasikan berbagai langkah transformatif perbaikan kinerja.
“Menjelang akhir tahun 2023, kami optimistis fundamental kinerja usaha yang semakin solid pasca-restrukturisasi akan terus berlangsung on the track,” ujar Irfan.
Dari Januari hingga September 2023, Garuda Indonesia Group berhasil mengangkut 14,28 juta penumpang, tumbuh 36,05% dibandingkan capaian angkutan penumpang pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, Garuda dan anak usaha, Citilink mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48% menjadi 5,76 juta penumpang. Angka ini terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional yang masing-masing tumbuh secara signifikan sebesar 41,44% dan 153,75% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Kami akan terus akselerasikan berbagai inisiatif strategis seperti optimalisasi segmentasi pangsa pasar low cost carrier bersama Citilink, restrukturisasi rute penerbangan secara berkelanjutan, hingga kolaborasi strategis bersama,” tekad Irfan. (Her)
Baca Juga: Mulai November 2023 Bandara Ngloram Blora Siap Layani