Jabodetabek

DPRD dan Disdik DKI akan Bahas Dugaan Mark up Anggaran Pemagaran Sekolah di Kepulauan Seribu

×

DPRD dan Disdik DKI akan Bahas Dugaan Mark up Anggaran Pemagaran Sekolah di Kepulauan Seribu

Sebarkan artikel ini
DPRD dan Disdik DKI akan Bahas Dugaan Mark up Anggaran Pemagaran Sekolah di Kepulauan Seribu
DPRD dan Disdik DKI akan Bahas Dugaan Mark up Anggaran Pemagaran Sekolah di Kepulauan Seribu/dok.Editor Indonesia-Fauzi

Editor Indonesia, Jakarta – DPRD  dan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jakarta akan bahas dugaan mark up atau pembengkakan anggaran pemasangan pagar sekolah di Kepulauan Seribu. Anggaran yang digunakan untuk pemagaran senilai Rp14 miliar harus dipertanyakan oleh Komisi E. Hal itu akan dibahas sesuai jadwal yang ditetapkan Badan Musyawarah (Bamus) DPRD Jakarta.

“Untuk mempertanyakan anggaran-anggaran itu tentu saat rapat Dewan dalam Bamus pada tanggal 18 November 2024,” ungkap Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Tina, sapaan Agustina Hermanto, saat dihubungi wartawan, Kamis (31/10/2024).

Komisi E akan menyelidiki dugaan pembengkakan itu dan mempertanyakan detailnya kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta pada saat rapat nanti.

“Itu untuk pendalaman Komisi E terhadap RAPBD 2025. Jadi itu nanti kita bahas, kita tanyakan juga ke Dinas Pendidikan DKI sedetail mungkin soal anggaran-anggaran tersebut,” ujarnya.

Sebelumnya, anggota Komisi E DPRD Provinsi Jakarta, Astrid Kuya, menyoroti adanya dugaan pembengkakan anggaran pemasangan pagar dan pembelian laptop siswa di dua sekolah di Kepulaun Seribu.

Menurut Astrid, anggaran yang digelontorkan Pemprov Jakarta itu untuk dua sekolah sebesar Rp 1,4 miliar hanya untuk pemasangan pagar.

“Di Powerpoint terakhir yang kami terima di sini ada dana anggaran umum (DAU) komputer SDN di Sudin Kepulauan Seribu. Ada pemagaran 1 SD dan 1 SMP sebesar Rp 1,4 miliar,” kata Astrid dikutip dari akun Instagram @fraksipanjakarta, Sabtu (26/10/2024).

Karena anggaran yang besar itu, Astrid mempertanyakan seluas apa sekolah tersebut sampai membutuhkan dana Rp 700 juta hanya untuk pemagaran satu sekolah. Terlebih lagi, ada pengadaan sebanyak 129 laptop senilai Rp 23 juta per laptop untuk anak sekolah dasar. Dia juga mempertanyakan soal kebutuhan itu.

“Penyediaan laptop sebanyak 129 unit untuk SD di Sudin Kepulauan Seribu. Kira-kira kalau laptop itu satu anak Rp 23 juta. Apakah itu untuk anak SD?” tanya Astrid. (Sar)

Baca Juga:  Legislator DKI Kritisi Biaya Pagar dan Laptop di dua SDN Kepulauan Seribu Capai Rp1,4 Miliar