Eiger Gandeng Kopassus Tanggani Dampak Banjir di Jakarta

Editorindonesia, Jakarta – Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI menggandeng Eiger dan sejumlah pihak dalam mengatasi dampak bencana banjir. Dimana bencana banjir secara tidak langsung akan berdampak buruk bagi kesehatan dan gizi masyarakat, terutama anak anak. Termasuk di Jakarta, dalam situasi cuaca seperti saat ini harus bersiap diri menghadapinya.

Antisipasi penanganan korban banjir dan kekurangan gizi membutuhkan kerja sama dan koordinasi dari berbagai pihak. Tujuannya agar dapat dilakukan melalui berbagai cara penanganan secara bersama-sama, termasuk dalam ketahanan pangan.

Untuk itu PT. Eigerindo Multi Produk Industri memilih untuk selalu berbagi dan peduli terhadap sesama, dengan berbagi kebutuhan pokok berupa kebutuhan pangan dan kelengkapan gizi.

Selain Eiger, juga ada Produk Kapal Api (Bonteh dan Biskuit Gizi) dan PT. Estika Jasa Tama (Insurance Brokers & Consultant) yang ikut memberikan sumbangsihnya kepada para korban banjir dan penderita kekurangan gizi.

Sebanyak ratusan paket sembako dan paket Gizi berupa beras, minyak goreng, telur, Indomie, biskuit dan teh diberikan kepada masyarakat di wilayah binaan Kopassus yaitu di Kelurahan Baru dan kelurahan Cijantung, kec pasar rebo Jakarta Timur.

Lurah Cijantung, Jakarta Timur Teguh Suharyono mengatakan untuk wilayahnya terdapat 16 penderita stunting atau gizi buruk. Namun seiring jalannya waktu jumlah tersebut berkurang dan sekarang stunting hanya delapan orang.

“Kami selalu bekerja sama dengan semua pihak, baik pihak swasta dan pihak pemerintah serta dari TNI Polri. Kami berusaha bekerja sama dengan pihak para kader, kader PKK dan kader Posyandu untuk pemberian makan anak anak yang terdampak stunting untuk mendukung anak anak berikan asupan gizinya,” jelas Lurah Cijantung kepada media, Senin (4/12/2023).

Dalam kesempatan yang sama, Batiops Sipamops Denma Kopassus Serma Sukmana menambahkan bahwa, Kelurahan Cijantung dan Kelurahan Baru merupakan wilayah binaan Baret Merah yang selalu dipantau berkembangannya berupa gizi maupun kelayakan hunian.

“Dari Kopassus Kami selalu memberikan bantuan berupa sembako, susu, telur dan lain-lainnya kepada warga di desa binaan Kopassus. Termasuk asupan gizi kepada anak anak yang mengalami stunting. Kopassus selalu peduli dan tanggap terhadap penderitaan warga di daerah binaan dan Alhamdulillah saat ini sudah berkurang tinggal delapan anak,” ungkapnya.

Selian itu dalam mencegah banjir di musim penghujan ini, Kopasssus secara kontinyu membersihkan aliran sungai. Khususnya sungai Ciliwung yang terdapat di belakang markas Korp Baret Merah tersebut, sehingg aliran sungai berjalan lancar, juga selalu memantau naiknya debit air mencegah adanya luapan air ke daratan terutama rumah warga. (Her)

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Prevalensi Stunting Turun 3,8% di 2023