Editor Indonesia, Brebes – Ganjar Pranowo, mantan calon presiden 2024, menyatakan dukungannya terhadap kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, efisiensi sebesar Rp 306 triliun harus diterapkan secara nasional, termasuk di tingkat daerah, terutama dalam pengeluaran perjalanan dinas dan alat tulis kantor (ATK).
Pernyataan tersebut disampaikan Ganjar usai menghadiri konsolidasi internal PDIP di Kantor DPC PDIP Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Jumat (14/2/2025).
Ganjar Pranowo, menegaskan bahwa optimalisasi anggaran akan membantu pemerintah merealisasikan program-program prioritas yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama mengingat keterbatasan APBD di berbagai daerah.
“Saya optimistis bila efisiensi anggaran berjalan efektif, program-program Presiden Prabowo dapat terealisasi dengan baik,” ujar Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah dua periode ini, menuturkan jika dirinya sangat mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, soal efisiensi anggaran yang mencapai Rp 306 Triliun Rupiah.
“Dengan efisiensi anggaran yang mencapai ratusan triliun di tahun 2025 ini, bisa digunakan pemerintah untuk kepetingan masyarakat,” ujar Ganjar.
Ia meminta efisiensi anggaran harus dilihat dengan persoalan yang ada di daerah, dikarenakan keterbatasan anggaran APBD pada masing-masing daerah.
“Saya optimistis bila efisiensi anggaran bisa efektif dan berjalan dengan baik, program-program yang menjadi keinginan presiden Prabowo Subianto akan bisa berjalan,” pungkas Ganjar.
Sebagaimana diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan efisiensi anggaran sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan negara dan memastikan bahwa dana yang tersedia benar-benar dialokasikan untuk kepentingan prioritas nasional. Beberapa alasan utama di balik kebijakan efisiensi anggaran ini antara lain:
1. Mengoptimalkan Penggunaan Anggaran
Efisiensi bertujuan untuk memangkas pengeluaran yang tidak esensial, seperti biaya perjalanan dinas, pengadaan alat tulis kantor (ATK), dan pos-pos lain yang dianggap kurang produktif. Dana yang dihemat dapat dialihkan ke program prioritas seperti pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan bantuan sosial.
2. Menjaga Stabilitas Fiskal
Dengan anggaran yang lebih efisien, pemerintah dapat mengendalikan defisit anggaran dan menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ini juga penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap utang dan menjaga kepercayaan investor terhadap kebijakan ekonomi pemerintah.
3. Fokus pada Program Prioritas
Prabowo ingin memastikan bahwa anggaran negara lebih difokuskan pada program-program yang berdampak langsung bagi masyarakat, seperti pertahanan, ketahanan pangan, hilirisasi industri, serta kesejahteraan sosial.
4. Merespons Tantangan Ekonomi Global
Ketidakpastian ekonomi global, inflasi, dan fluktuasi harga komoditas menuntut pemerintah untuk lebih cermat dalam mengelola keuangan negara. Efisiensi anggaran adalah langkah strategis agar Indonesia tetap tangguh menghadapi tantangan ekonomi dunia.
5. Mengurangi Pemborosan dan Korupsi
Dengan kebijakan efisiensi, pemerintah berupaya menekan potensi pemborosan dan penyalahgunaan anggaran, sehingga keuangan negara dapat lebih transparan dan akuntabel.
Efisiensi anggaran yang dilakukan Prabowo Subianto ini sejalan dengan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi pembangunan nasional. (Sup)