Gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023) terjadi tiga kali/dok.ist

Gempa Sumedang Akibatkan 138 Rumah dan 4 Sekolah Rusak

Editorindonesia, Sumedang – Gempa yang terjadi pada Minggu (31/12/2023), di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menyebabkan 138 rumah dan empat sekolah rusak. Pada gempa tersebut terjadi tiga kali goncangan, pertama pada pukul 14.35 WIB dengan magnitudo 4.1, kedua pada 15.38 WIB dengan 3.4 M dan ketiga pada malam hari pukul 20.34 WIB dengan kekuatan terbesar 4.8 M, dengan pusat gempa berada di kedalaman 5 kilometer.

Masyarakat didelapan kecamatan di Kabupaten Sumedang dan dua kecamatan di Kabupaten Bandung merasakan gempa yang cukup keras.

Dari pendataan Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang, gempa mengakibatkan kerusakan di 14 desa. Meski tidak ada korban jiwa, namun 3 warga mengalami luka ringan. Sebanyak 138 rumah dan 4 sekolah dilaporkan mengalami kerusakan.

Babakan Hutip menjadi wilayah yang paling parah terdampak. Ada 53 rumah rusak. Sebanyak 200-an warga dievakuasi ke lapangan terdekat. Tim gabungan mendirikan tenda lapangan untuk menampung warga terdampak.

Selain itu, ada dua rumah sakit yang mengalami kerusakan, yakni RSUD Sumedang dan RS Pakuwon. RSUD Sumedang mengalami kerusakan di paviliun dan ruangan VIP. Sementara di RS Pakuwon, seluruh pasien dievakuasi keluar gedung, meski tidak ada kerusakan berarti.

“Saat kejadian di RSUD Sumedang terdapat 248 pasien rawat inap dan 83 pasien UGD. Mereka harus dikeluarkan dari gedung. Pasien saat ini aman dan disiapkan tenda darurat,” ujar Penjabat Bupati Sumendang Herman Suryatman.

Dia menambahkan ada tiga wilayah terdampak gempa, yakni Kecamatan Tegalsari, Cipamengpeuk dan Babakan Bukit. “Ada tiga warga menderita luka ringan.”

Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu menyatakan gempa Sumedang terjadi akibat pergerakan sesar-sesar aktif di wilayah tersebut. BKMG pun saat ini terus mengkaji beberapa potensi sesar aktif yang ada di Sumedang.

“Warga diimbau tetap tenang, waspada, meningkatkan mitigasi, dan jangan termakan hoaks. Selalu ikuti informasi resmi dari BMKG,” pesannya. (Her)

Baca Juga: Sebanyak 331 Pasien RSUD Sumedang Dievakuasi Akibat Gempabumi 4,8

Baca Juga: BMKG Minta Warga Kabupaten Bogor Tenang Sikapi Aktivitas Gempa Swarm