aksi Gibran saat debat Cawapres 2024/dok.tangkapan layar metrotv

Gibran Dinilai Tak Wakili Anak Muda, Tagar #GibranBukanKami Mencuat

Editorindonesia, Jakarta – Gibran Rakabuming Raka, Calon Wakil Presiden pasangan nomor 2,  saat debat cawapres kedua (21/01/2024) masih jadi perbincangan. Prilakunya ramai dikritik karena dinilai tidak etis saat berdebat dengan dua cawapres yang menjadi rivalnya.

Fico Fachriza, seorang komika berpendapat bahwa anak muda memang perlu kritis sekaligus santai. Meski begitu, hal tersebut tidak berarti membenarkan apa yang dilakukan Gibran.

“Emang anak muda tuh santuy, kritis, dan nyeleneh kalau bercanda. Tapi salah ya salah. Masalahnya kan ini gak bercanda, dia baru mau mimpin negara aja udah berulang-ulang kena masalah etik,” cuit Fico di media sosial X, Jumat (26/01/2024).

Cuitan bertagar #GibranBukanKami itu ramai direspons netizen yang ikut mengecam sebagai bentuk penolakan sikap Gibran.

Sementara itu, Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nurhayati menyayangkan sikap cawapres Gibran saat debat.

“Gibran saat ini menjadi ikon anak muda di politik, tapi sikapnya saat debat kemarin semakin mengaburkan keterlibatan anak muda yang berkualitas dalam politik,” ujar Neni kepada wartawan, Senin (29/01/2024).

Lebih lanjut, Neni mengatakan bahwa kematangan menjadi cawapres penting dimiliki setiap calon. “Tingkat kematangan sikap cawapres terlihat. Makanya kenapa undang-undang mengatakan minimal usia 40 tahun,” lanjut Neni.

Sebelumnya, hal senada diungkapkan sastrawan sekaligus peneliti, Okky Madasari, ia mendukung kepemimpinan anak muda, tapi dengan cara dan proses yang tidak melanggar hukum.

“Saya mendukung kepemimpinan anak muda, tapi ketika ada anak muda yang kemampuannya dipaksakan, apalagi dengan repot-repot mengubah aturan demi memberi karpet merah pada dia, jelas keberadaan Gibran akan menjadi sebuah preseden buruk bagi proses demokrasi kita,” ujar Okky dalam siniar Abraham Samad, Rabu (24/01/2024).

Okky meragukan pemahaman cawapres Gibran tentang hakikat pejabat publik yang seharusnya berbicara soal kebijakan publik dan paradigma pembangunan. “Saya khawatir Gibran belum memahami itu,” ucap Okky. (Her)

Baca Juga: Gibran Siap All Out Di Debat Kedua Capres-Cawapres 2024