Menteri Keuangan Sri Mulyani/dok.tangkapan layar

Harga Beras Melejit, Sri Mulyani Minta Pemerintah Waspada

Editorindonesia, Jakarta – Harga beras yang semakin melejit, Menkeu Sri Mulyani minta pemerintah waspada. Dalam konferensi pers APBN Kita, Kamis (22/2/2024), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut inflasi Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan negara-negara lain. Namun ada hal yang patut diwaspadai, yaitu harga pangan.

Sri Mulyani Indrawati mengatakan saat ini harga beras sudah mengalami kenaikan yang tinggi. Menurutnya, butuh kewaspadaan tinggi terhadap fenomena ini apalagi momen bulan puasa dan Lebaran sudah di depan mata.

Dia mencatat saat ini kenaikan harga beras sudah mencapai 7,7% sejak awal tahun alias year to date. Dari awalnya berada di Rp 14.000 per kilogram kini sudah mencapai rata-rata di atas Rp 15.000 per kilogram.

“Kita harus waspada terhadap kenaikan harga beras bulanan yang mencapai 7,7% year to date, hingga 21 Februari telah mencapai harga rata-rata Rp 15.175”. ungkap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN Kita, Kamis (22/2/2024).

Adapun, pada hari ini, Kamis (22/2/2024), Panel Harga Badan Pangan mencatat harga beras premium dan medium kompak melanjutkan kenaikan ke level rekor baru.

Harga beras premium naik Rp60 ke Rp16.270 per kg hari ini, sementara beras medium naik Rp90 ke Rp14.230 per kg. Sepekan lalu, (15 Februari 2024), harga beras premium masih di Rp15.900 per kg dan beras medium di Rp13.950 per kg. Harga tersebut adalah rata-rata harian nasional di tingkat pedagang eceran.

Selain harga beras melejit, menurut catatan Sri Mulyani, beberapa komoditas juga mengalami kenaikan. Mulai dari cabai merah yang naik mencapai 17%, telur ayam yang naik 3,9%, daging ayam yang naik 2,2%, hingga bawang putih yang naik 1,9%.

Menurutnya kenaikan harga barang pokok ini menjadi tantangan besar menjelang bulan puasa, di mana konsumsi masyarakat mengalami kenaikan. Bila masalah ini tak terselesaikan bisa-bisa tingkat inflasi Indonesia terus meningkat, dalam hal ini harga-harga akan terus meroket di tengah masyarakat.

“Ini menjadi tantangan menjelang Idulfitri dan Ramadan, maka volatile food mesti segera distabilkan agar headline inflation kita masih bisa dijaga rendah pada saat inflasi dunia dan negara maju mengalami penurunan,” papar Sri Mulyani. (Frd)