Harga Cabai di Pantura Jawa Tengah Capai Rp90 ribu/Kg
Editorindonesia, Semarang – Harga cabai di Pantura Jawa Tengah, melonjak drastis. Khususnya cabai rawit merah mencapai Rp90 ribu per kilogram. Lonjakan harga cabai ini diduga akibat gagal panen imbas kemarau panjang.
Dari pantauan editorindonesia.com di berbagai daerah di Pantura Jawa Tengah, warga mengeluhkan melonjaknya harga cabai terjadi saat ini. Di pasar tradisional harga cabai naik signifika, khususnya cabai rawit merah yang mencapai Rp90 ribu per kilogram atau naik dari sebelumnya Rp80 ribu per
kilogram.
Harga cabai jenis lain juga ikut terkerek naik seperti cabai merah keriting sebelumnya Rp41.000 naik menjadi Rp55.700 per kilogram (35,75%), cabai merah besar dari Rp40.450 menjadi Rp47.300 per kilogram (16,93%), cabai rawit hijau dari Rp42.450 menjadi Rp50.300 per kilogram.
“Cabai rawit merah yang paling mencolok peningkatanya,” ujar Ningsih ,65, pedagang cabai di Pasar Johar Semarang.
Di beberapa pasar lain seperti Pasar Wiradesa (Pekalongan), Pasar Batang, Pasar Cepiring (Kendal), bahkan di daerah penghasil cabai terbesar di Jawa Tengah yakni Kabupaten Semarang, Demak dan Pemalang harga cabai sama tingginya., karena stok tersedia menipis akibat banyak petani alami gagal panen.
“Banyak yang tidak menanam cabai karena kemarau tidak ada air, tanaman cabai yang ada juga banyak mati karena kekeringan,” kata Mardono, 50, petani cabai di Sumowono, Kabupaten Semarang.
Tidak hanya karena kekeringan, menurut petani cabai di Mijen, Kabupaten Demak Wakijo, 50, matinya tanaman cabai karena serangan penyakit petek dan daun kuning, sehingga produksi menurun dratis yakni dari satu hektare lahan perkebunan cabai biasanya mampu memetik hingga 80-90 kilogram per hari tetapi sekarang paling banyak 20 kilogram per hari.
Hal serupa juga diungkapkan Hardiman, 45, petani cabai di Pulosari, Pemalang bahkan akibat sebagian besar petani cabai dan sayuran alami gagal panen secara total karena tanaman mati.
“Harga cabai tinggi tapi kami tidak menikmati karena panen menurun dratis,” ungkapnya.
Pelaksanaan Tugas Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Semarang Bambang Pramusinto mengatakan warga Kota Semarang tidak perlu panik, meskipun harga cabai terus meningkat namun stok tersedia masih aman, Pemerintah Kota Semarang akan terus hadirkan Pasar Pangan Rakyat Murah dan Aman (Pak Rahman) untuk memenuhi kebutuhan warga.
“Kita terus monitor pasar tradisional yang ada di daerah ini, dari mulai perkembangan harga hingga ketersediaan stok,” kata Bambang Pramusinto.
Kepala Seksi Perdagangan dan Perlindungan Konsumen Diskoperindag Pemalang Tiyas Kusbudiarsih mengatakan meskipun harga cabai terus meningkat dan kini mencapai Rp90 ribu per kilogram, namun hal itu tidak mempengaruhi harga kebutuhan pokok lainnya, bahkan beberapa jenis sembako harga stabil dan menurun.
Tingginya harga cabai di beberapa pasar tradisional, ujar Tiyas, disebabkan terjadinya langkanya barang di pasar tersebut, stok cabai di masing-masing pasar yang berbeda juga mengakibatkan perbedaan harga.
“Ada sedikit keanehan, Pasar Randudongkal yang cukup dekat dengan kawasan pertanian cabe rawit merah harga Rp90 ribu per kilogram, sedangkan Pasar Pagi Pemalang yang ada di kota harga masih Rp80 ribu per kilogram,” ucapnya. (Didi)
Baca Juga: Harga Gula di Pasar Mulai Merambat Naik