Jangan Panik Kasus Covid-19 Naik Lagi, Ini yang Harus Dilakukan
Editorindonesia, Jakarta – Masyarakat diminta jangan panik menyikapi peningkatan kasus covid-19 belakangan ini. Namun tetap hati-hati terutama orang dengan komorbid, karena jenis dan tingkat keparahan gejala biasanya lebih bergantung pada kekebalan tubuh seseorang.
“Jadi bukan dari varian yang menginfeksinya. Kelompok dengan kekebalan rendah seperti lansia, orang dengan komorbid, diabetes, hipertensi, gangguan ginjal khususnya yang tidak terkontrol, hingga orang dengan kondisi imunokompromis seperti HIV, autoimun, dan kanker,” ungkap dr Erlina Burhan, Sp.P(K) dalam konferensi pers, di Jakarta, Rabu (6/12/2023).
Bagi yang komorbid, ungkap Erlina, jika terpapar covid-19 maka gejalanya tidak ringan-ringan saja. Namun, bisa menjadi berat. Saat ini subvarian yang tersebar di Indonesia yakni EG.5 dan EG.2. Komorbid bisa melakukan vaksinasi booster tentunya harus konsultasi dengan dokter.
Sebagaimana diberitakan, selama 28 hari terakhir ada 104 negara melaporkan mengalami kenaikan kasus covid-19 baru. Dimana sebanyak 43 negara melaporkan adanya kematian. Erlina menyebut di beberapa negara melaporkan vaksin booster sudah mulai menurun sehingga adanya peningkatan kasus covid-19.
“Setelah 6 bulan atau 1 tahun terjadi penurunan antibodi sehingga perlu diingatkan kapan terakhir kali vaksin booster,” ujar dia.
Berdasarkan data Global Intiative on Sharing All Influenza Dara (GISAID) menyebut subvairan EG.5 di Indonesia sejak bula Juni-Agustus 2023 sebesar 20% gejalanya pun ringan tidak berbeda dengan varian omikron seperti demam, batuk, rhinorrhea, hingga kehilangan pengecapan sementara.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Moh. Adib Khumaidi menyatakan, penanganan peningkatan covid-19 baru-baru ini sama seperti ketika pandemi, seperti prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), protokol kesehatan sebagai modal utama pandemi lalu melawan covid-19.
“Masyarakat harus tetap menjaga kesehatan, meningkatkan gaya hidup sehat, memakai masker jika berada di lingkungan flu, terutama pada orang dengan komobid dapat perhatian khusus atau diberikan perhatian menjaga agar tidak tertular covid-19,” kata Adib berpesan.
Meski banyak kasus covid-19 ringan karena varian omikron subvarian virus EG.5 dan EG.2 yang banyak tersebar. Namun masyarakat juga perlu hati-hati terutama pada orang dengan komorbid.
“Tetap ini menjadi perhatian masyarakat dalam upaya dalam meningkatkan kewaspadaan,” ucapnya. (Didi)
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah Jadi 21 Kasus