Kaesang Pangarep di acara Entrepreneurship Empowerment, Generasi muda bergerak maju, Lipatgandakan entrepreneur hebat, Wujudkan Indonesia emas yang digelar Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI), Sabtu (14/1)/dok.ist.

Kaesang Sebut Anak Muda Bukan Pemimpin Masa Depan, tetapi Masa Kini

Editorindonesia, Semarang – Kaesang Pangarep, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menegaskan bahwa anak muda bukan pemimpin masa depan, tetapi pemimpin masa kini.

“Kenapa seperti itu? Kalau anak muda pemimpin masa depan, ya nanti sudah tua juga akhirnya, bukan anak muda. Kita itu selalu ingin anak muda maju, yang selalu saya bilang anak muda itu bukan pemimpin masa depan. Anak muda itu pemimpin masa kini,” ucap Kaesang dalam sambutannya di acara Entrepreneurship Empowerment, Generasi muda bergerak maju, Lipatgandakan entrepreneur hebat, Wujudkan Indonesia emas yang digelar Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI), Sabtu (14/1/2024).

Kaesang Pangarep yang juga seorang pengusaha muda mengapresiasi terobosan yang dilakukan AMKI. Menurut Kaesang, pembangunan Indonesia ke depan menuju Indonesia Emas 2045 tidak lepas dari kesiapan generasi muda saat ini.

“Peran anak muda sangat penting karena adanya bonus demografi jumlah anak muda sekarang jauh lebih banyak di banding jumlah para orang tua. Jadi generasi muda akan memiliki peranan penting di banyak hal seperti dunia kerja, dunia usaha, maupun perpolitikan,” jelas Kaesang.

Kaesang juga mengatakan bahwa anak muda bukan pemimpin masa depan, tetapi pemimpin masa kini. Kenapa seperti itu? Kalau anak muda pemimpin masa depan, ya nanti sudah tua juga akhirnya, bukan anak muda.

“Kita itu selalu ingin anak muda maju, yang selalu saya bilang anak muda itu bukan pemimpin masa depan. Anak muda itu pemimpin masa kini,” tegas Kaesang dalam acara yang diikuti lebih dari 400 peserta secara offline dan lebih dari 1.000 peserta yang hadir secara online.

Dalam kesempatan itu, Ketua Umum AMKI Frans Meroga Panggabean mengatakan pihaknya ingin tingkat entrepreneurship di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan naik dari yang sekarang sekitar hanya 4 persen.

“Kita contoh negara-negara lain yang lebih maju yang angkanya sudah double digit, misalnya 10 persen, seperti Singapore, Jepang juga sudah dua digit,” kata Frans, Sabtu 13 Januari 2024.

Menurut Frans dengan menghadirkan para peserta yang rata-rata generasi muda pihaknya ingin memupuk jiwa berwirausaha sejak dini. Sehingga para anak muda ini setelah lulus sekolah tidak hanya menjadi angkatan kerja, tapi juga menjadi pengusaha yang membuka lapangan kerja.

“Semakin banyak lapangan kerja terbuka, maka roda perekonomian semakin berputar yang otomatis menambah PDB Indonesia. Hal ini sesuai dengan visi-misi Indonesia Emas 2045 yang harus terwujud,” terangnya.

The Power of Emak-Emak

Melalui bekal kewirausahaan, AMKI ingin ikut berpartisipasi ambil bagian dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045 karena tidak terbantahkan bahwa koperasi adalah wadah yang paling dekat dengan pelaku UMKM.

Salah satu yang dilakukan, kata dia dengan melatih para pelaku UMKM di bidang pemasaran, digital marketing sampai masuk ke ekosistem LKPP, LPSE.

“Kami latih juga bagaimana mereka membuat perizinan legalitas, membuat laporan keuangan, administrasi operasional sampai permodalan,” katanya.

Dijelaskan saat ini jumlah pelaku UMKM yang dibina AMKI sebanyak 121.000 ribu orang tersebar di 40 kabupaten/kota dari 27 provinsi di Indonesia.

“Ini sudah kami jalankan kurang lebih selama lima tahun terakhir. Intinya kami ingin ikut berpartisipasi dalam peningkatan angka wirausaha yang tadinya 4 persen, meningkat paling tidak satu persen, itu sudah signifikan,” ujarnya.

Oleh karena itu, AMKI mentargetkan akan melatih satu juta orang wirausaha dalam jangka lima tahun ke depan.

Dalam kesempatan itu, Kaesang juga menceritakan salah satu usahanya yang paling sukses yaitu pengolahan udang di Situbondo yang sudah memiliki 7.000 orang pekerja. Dalam usahanya itu Kaesang menegaskan mayoritas pekerjaan adalah ibu-ibu.

“Total sekarang pegawai 6-7 ribu orang. Kalau dikali tiga satu rumah tangga ada bapak, ibu, anak berarti kan sudah berpengaruh ke 18 ribu orang. Lima ribunya tadi ibu-ibu.,” jelas Kaesang.

“Hebatnya ibu-ibu bisa multitasking. Bisa kerjakan banyak hal dalam satu waktu. Ngupas sambil ngrasani, susah lho. Hasilnya 97 persen produk saya diekspor ke Jepang dan Amerika.”

“Bayangkan ibu-ibu yang ngupas sambil ngrasani bisa ekspor. Coba nggak ngrasani, sudah kirim ke bulan mungkin. Ibu-ibu ini powernya besar. Pengaruhnya besar. The power of emak-emak itu betul sekali. Orang terkuat di bumi itu emak-emak,” imbuhnya.

Dalam acara itu, Kaesang juga menjawab beberapa pertanyaan antara lain soal UMKM dan juga kesiapan Kaesang sebagai ketua partai menghadapi Indonesia Emas 2045. Kaesang kemudian meninggalkan lokasi untuk acara berikutnya di Kabupaten Semarang. (Her)

Baca Juga: Kaesang Pangarep Gantikan Giring Jadi Ketum PSI hingga 2028