Nusantara

Kafilah Dakwah DDII Ramadhan 1445 H Sambangi Pesisir NTT

×

Kafilah Dakwah DDII Ramadhan 1445 H Sambangi Pesisir NTT

Sebarkan artikel ini
Kafilah Dakwah DDII Ramadhan 1445 H Sambangi Pesisir NTT
ustadz Badru Tamam bersama anak-anak paud, di masjid Kampung Ronting, Kab. Manggarai Timur, NTT/dok.ist

Editor Indonesia, Kupang – Kafilah dakwah Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) pada Ramadhan 1445 H/2024 mengirimkan 220 da’i dan da’iyah ke seluruh penjuru nusantara. Ada 24 provinsi yang dituju dalam program kafilah dakwah Ramadhan tahun ini.

“Kelompok kafilah Dakwah Ramadhan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) berangkat tanggal 4 Maret 2024. Kami berjumlah 13 orang berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten menuju Bandara El-Tari Kupang. Kemudian dilanjutkan perjalanan menuju Masjid Raya Kupang, kurang lebih sekitar 10 jam perjalanannya,” ungkap Badru Tamam salah satu da’i yang dikirim DDII, kepada editorindonesia.com, Selasa (26/3/2024).

Badru Tamam merupakan mahasiswa STID Mohammad Natsir tingkat akhir ini menjelaskan, pembagian titik tugas pun dimulai untuk Provinis NTT ada sekitar 10 titik dakwah, diantaranya di Kabupaten Manggarai Timur dan Barat, Kabupaten Alor, Kabupaten Lembata, Kabupaten Belu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Kabupaten Sabu Raijua dan Kota Kupang.

Perjalanan belum selesai, lanjut Badru Tamam, karena tempat tugas dari kota Kupang yang kami singgahi ini lumayan sangat jauh terutama ustadz-ustadz yang akan dikirimkan ke pulau Flores menunggu jadwal kapal ferry yang biasa menyebrangkan dari Kupang menuju Flores.

“Sekitar 19 jam perjalanan laut ditambah 5 jam perjalan darat, alhamdulillah kami tiba ditempat tugas, tepatnya di Kampung Ronting, Desa Satar, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur,” ucap Badru Tamam.

Kampung Ronting terletak di bibir Pantai utara pulau Flores, banyak sumber daya laut yang biasa dimanfaatkan masyarakat setempat. Mulai dari ikan, udang, cumi-cumi dan kepiting. Masyarakat di sini bisa dikatakan 70% pekerjaanya adalah nelayan, 10% petani, 5% ASN dan 15% serabutan/pengangguran.

“Dari yang saya amati, mayoritas di sini pekerjaannya nelayan namun terkadang hasil tangkapannya itu tidak sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Ibaratnya pendapatan melaut hanya cukup buat makan keluarga belum bisa untuk menabung,” ungkap Badru Tamam.

Selama di Kampung Ronting, Badru Tamam disapa ustadz oleh warga setempat. Kehadiran da’i DDII di pesisir NTT ini untuk membersamai masyarakat memakmurkan masjid yang ada dikampung tersebut. Sejumlah kegiatan telah disusun untuk memakmurkan masjid dan memberdayakan masyarakat sekitar. Diantarnya, Kultum Tarawih Ramadhan, pesantren Ramadhan, tadarus Al-Qur’an, kajian shubuh, santunan anak yatim dan piatau, santunan dhuafa, janda tua dan membantu masyarakat pergi melaut atau keladang.

“Sering juga kami diminta mengisi kegiatan di kampung sebelah dan sekolah-sekolah yang ada di sekitar Kampung Ronting. Kegiatan ini menyenangkan karena bisa mengetahui langsung problem ummat,” tutupnya. (Kangbad/EI-1)