Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah Jadi 21 Kasus
Editorindonesia, Jakarta – Kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia naik menjadi 21 kasus. Penambahan ini terjadi di DKI Jakarta, Tangerang Selatan (Banten) dan Bandung (Jawa Barat).
“Sampai hari ini ada tambahan kasus Mpox, sekarang sudah 21 kasus. Ada di DKI Jakarta, Tangerang Selatan dan Bandung,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (29/10/2023).
Terkait kenaikan kasus cacar monyet atau Mpox di Indonesia ini, PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengeluarkan 6 rekomendasi penangananya. Ketua Satgas cacar monyet/Mpox PB IDI, Dr Hanny Nilasari menyebutkan;
Pertama, banyak masyarakat yang belum terinformasi dengan baik mengenai apa itu mpox, diperlukan penyebaran edukasi secara luas kepada masyarakat umum tentang infeksi ini, terutama cara penularan, pencegahan dan deteksi dini.
Kedua, lebih dari 90 persen penularan melalui kontak erat dan terutama kontak seksual. Hindari kontak fisik dengan pasien terduga cacar monyet, tidak menggunakan barang bersama misalnya handuk yang belum dicuci, pakaian yang belum dicuci, atau berbagi tempat tidur, alat mandi dan perlengkapan tidur seperti sprei, bantal, dan lainnya.
Ketiga, untuk populasi risiko tinggi misalnya memiliki multipartner, dan kondisi imunokompromais atau autoimun, penyakit kronis lainnya. Untuk itu sedapat mungkin hindari perilaku yang berisiko. “Hubungan seksual harus dilakukan dengan aman menggunakan kondom serta lakukan vaksinasi,” ujarnya.
Keempat, kepada masyarakat umum, terlebih bagi populasi di atas, dianjurkan untuk segera mengunjungi dokter apabila muncul gejala lesi kulit yang tidak khas dan didahului demam.
Kelima, pada kasus terduga cacar monyet, perlu dilakukan skrining atau pemeriksaan awal berupa wawancara tentang perkembangan penyakit (anamnesis), pemeriksaan lesi kulit dan organ-organ secara detail dan lengkap (PF), serta pemeriksaan swab yakni pemeriksaan lab khusus dengan mengambil cairan dari lenting/ keropeng/ kelainan kulit.
Keenam, penyediaan obat antivirus dan vaksin didesentralisasi di Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota yang ditunjuk dengan alur permintaan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan diberikan atas indikasi serta skala prioritas. (Her)
Baca Juga: Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah Akibat Sex