Keluarga Korban Minta KNKT Transparan Ungkap Penyebab Kapal Tanker Elisabet 1 Terbakar
Editor Indonesia, Bekasi – Keluarga korban kapal tanker Elisabeth yang terbakar di perairan Gili Tepekong, Karangasem, Bali, meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) transparan mengungkap penyebab kapal tersebut terbakar
“Saya mendapat informasi dari temannya yang selamat, kapal terbakar saat berjalan baru sekitar satu jam dari Pelabuhan Benoa Bali dan terjadi beberapa kali ledakan. Ini musti diungkap karena seharusnya kapal yang berangkat sudah clear semuanya,” pinta orang tua korban Ferhad Sharz, ayah dari Fathurahman korban yang meninggal, kepada editorindonesia.com di kediamannya di Bekasi, Kamis malam (8/8/2024).
Menurut Ferhard, kelaikan kapal dan peralatan keselamatan serta semua hal yang menyangkut keselamatan berlayar dari kapal tanker Elisabeth harusnya mendapat izin syahbandar sebelum diperbolehkan berangkat. “Tapi kenapa baru berangkat sekitar satu jam terjadi insiden kebakaran dan lokasi kebakaran kapalnya masih di perairan Bali. Ini yang perlu KNKT ungkap dengan transparan,” ujar Ferhard.
Sementara terkait informasi kecelakaan dan identifikasi jenazah korban, menurut Ferhard, sangat lambat. Ia mengetahui peristiwa kebakaran kapal tanker Elisabeth dari teman anaknya yang selamat. Mengetahui informasi itu, Ferhard menghubungi kampus anaknya, karena saat itu anaknya sedang magang di kapal tanker Elisabeth.
“Saya dapat kabar jam 11 siang hari Rabu (7/8), saya kontak kampusnya dijawab belum dapat kabar. Saya cari berita belum ada, pas sore sekitar jam 16 baru ada berita di media online,” ujarnya.
Fathurahman, ungkap Ferhard, adalah anak lelaki satu-satunya dari tiga bersaudara. Seharusnya, Juni lalu anaknya sudah selesai magang selama setahun di PT Arta Samudera Line, perusahaan penyedia jasa Kapal MT Elisabet karena September nanti diwisuda.
“Terakhir melalui telepon Fathurahman mengabarkan magangnya diperpanjang. Saat ditanya sama adeknya kapan pulang, dia jawab sebentar lagi,” ucap Ferhard menahan sedih.
Kini, sebagai orang tua, Ferhard berharap penanganan jenazah anaknya bisa dipercepat agar segera bisa dimakamkan. Apalagi, informasi yang didapat dari teman anaknya yang selamat bahwa jasad anaknya masih bisa dikenali, karena wajahnya tidak terbakar. “Kami sebagai keluarga korban hanya meminta agar pengurusan jenazah anak kami atas nama Fathurahman bisa segera diurus dan dibawa ke Bekasi untuk dimakamkam,” ucapnya dengan lirih.
Perusahaan Tanggung jawab penuh
Dalam keterangan tertulisnya, PT Arta Samudera Line, perusahaan penyedia jasa Kapal MT Elisabet I yang terbakar di perairan Pulau Gilitepekong, Karangasem, Bali, meminta maaf dan akan bertanggung jawab penuh atas insiden yang menewaskan lima anak buah kapal (ABK) tersebut.
“Perusahaan sangat prihatin dengan kejadian tersebut dan berkomitmen penuh untuk bekerja sama dengan pihak terkait dalam proses penanganan insiden ini, serta kooperatif selama proses penyelidikan berlangsung,” ujar Manager Operasional PT Arta Samudera Line, Budi Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Kamis (8/8/2024).
Kapal MT Elisabet I adalah milik PT Arta Samudera Line untuk mengangkut produk bahan bakar minyak (BBM). Budi menyebut terdapat sebanyak 21 kru yang berada di Kapal MT Elisabet Satu. Diketahui 16 kru selamat dengan sebagian mengalami luka ringan dan 5 orang meninggal dunia.
Kondisi Kapal MT Elisabet I saat ini dinyatakan aman dan api berhasil dipadamkan. Proses pendinginan di area kapal juga sudah selesai dilakukan. Kapal tanker tersebut telah melabuhkan jangkar di perairan sekitar 5,5 kilometer dari Terminal BBM Manggis.
Budi memastikan tidak terjadi pencemaran atau kebocoran muatan BBM di area perairan. Seluruh muatan BBM masih berada di kapal dan akan dilakukan pemindahan agar distribusi BBM tetap berjalan lancar.
“Perusahaan akan bertanggung jawab penuh atas dampak-dampak yang terjadi akibat insiden ini. Ucapan duka juga kami sampaikan sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga korban yang terdampak dari insiden di kapal MT Elisabet Satu,” ujar Budi.
PT Arta Samudra Line berkomitmen untuk terus meningkatkan standar keselamatan dan keamanan kapal serta memastikan seluruh prosedur operasi dipatuhi dengan ketat. Perusahaan juga akan melakukan evaluasi menyeluruh untuk mencegah terulangnya insiden serupa di masa depan. (Jio)