Editor Indonnesia, Banyuwangi – Sebanyak 210 petani muda dari Jawa Timur, terutama dari Banyuwangi, antusias mengikuti Webinar Millennial Agriculture Forum (MAF) yang bertajuk “Inovasi Sumber Permodalan Alternatif untuk Petani Muda”. Acara ini diselenggarakan secara daring dan tatap muka, dengan pusat kegiatan di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi, pada Rabu (28/8).
Webinar MAF ini diadakan oleh Kementerian Pertanian RI, dengan koordinasi dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang dan Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur. Tujuan dari MAF adalah mendukung pengembangan regenerasi pertanian di Indonesia melalui Program Youth Entrepreneurship And Employment Support Services (YESS), hasil kolaborasi antara Kementan dan International Fund for Agricultural Development (IFAD).
Kegiatan MAF ini sejalan dengan upaya Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, yang berkomitmen mendukung petani muda di seluruh Indonesia melalui Program YESS.
“Keterlibatan petani milenial dalam pembangunan sektor pertanian di Indonesia adalah kunci bagi keberlanjutan ketahanan pangan nasional. Petani milenial harus menjadi teladan bagi petani lainnya,” ujar Mentan Amran.
Lebih lanjut, Mentan Amran menyatakan bahwa Program YESS berfokus pada inovasi dan pengembangan kapasitas petani muda agar mereka mampu menghadapi tantangan di sektor pertanian secara lebih efektif dan efisien.
Komitmen serupa disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Idha Widi Arsanti, yang menekankan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku usaha pertanian.
“Permodalan merupakan faktor penting dalam pengembangan usaha dan bisnis para petani muda,” kata Kabadan yang akrab disapa Santi.
Santi juga menegaskan bahwa Kementan berkomitmen untuk mempermudah pengembangan usaha para petani milenial. Pemerintah akan terus memberikan bantuan permodalan, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas bagi para petani muda.
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menekankan komitmen Kementan melalui Polbangtan sebagai PPIU Program YESS di Jawa Timur. Polbangtan siap memfasilitasi dan mendampingi usaha petani muda dari hulu hingga hilir.
“Program YESS menghubungkan petani muda dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk permodalan dan perbankan,” jelasnya.
Local Champion
Dalam webinar ini hadir sejumlah narasumber di antaranya Local Champion Kabupaten Banyuwangi, Syva Dila Kharisma; pimpinan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Jatim; pimpinan PT Pegadaian Banyuwangi dan Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum.
Local Champion Kabupaten Banyuwangi, Syva Dila Kharisma mengakui memulai usaha kebun durian pada 2018 dengan keterbatasan modal dan menghadapi pandangan skeptis dari masyarakat sekitar.
Kendati demikian, kata Syva, dia tak menyerah sehingga kini sebuah usaha lokal telah berhasil mengubah persepsi dan menciptakan dampak positif yang signifikan di komunitasnya.
“Berkat inovasi dan branding yang cerdas melalui media sosial, upaya saya tidak hanya sukses secara komersial, juga memberikan kontribusi besar terhadap pengembangan ekonomi lokal di pedesaan,” katanya.
Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri mengatakan kegiatan MAF dipusatkan di BPP Rogojampi, mengingat fungsi dan peran BPP selaku Business Development Services Provider (BDSP) merupakan penyedia layanan pengembangan bisnis bagi petani muda di pedesaan.
Kegiatan MAF berlangsung secara hibrid, memungkinkan peserta webinar hadir tatap muka maupun via daring. MAF dihadiri total 210 peserta, 50 hadir offline dan 160 peserta berpartisipasi via platform digital.
“BPP atau BDSP selaku Klinik Agribisnis terus berperan penting dalam pengembangan sektor pertanian di Indonesia dengan fungsi utama sebagai pusat pembelajaran, serta sebagai konsultan agribisnis,” kata Acep Hariri.
Koordinator BPP Rogojampi, Feby Cahayaningrum menambahkan webinar MAF berlangsung hibrid untuk memastikan lebih banyak petani muda dan pihak terkait dapat terlibat dalam diskusi penting mengenai inovasi permodalan di sektor pertanian.
“Webinar MAF di BPP Rogojampi juga menggelar diskusi panel dan tanya jawab yang dihadiri para pakar dan praktisi pertanian,” katanya.
Peserta dapat memperoleh wawasan mendalam, ungkap Feby, tentang strategi dan sumber permodalan alternatif yang dapat diterapkan untuk meningkatkan keberhasilan usaha pertanian mereka. (Didi)
Baca Juga: Kementan Ajak Baznas Kembangkan Klaster Komoditas Petani Milenial