Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini (tengah)/dok.ist

Kementan Gelar Roasting Class bagi Mahasiswa Polbangtan agar Kuasai Hilir

Editorindonesia, Medan – Kementerian Pertanian (Kementan) RI terus mengembangkan petani berkarakter wirausahawan. Salah satunya dengan mengajarkan roasting class bagi mahasiswa Polbangtan agar mampu menguasai hilir

Kementan pun memosisikan Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] sebagai ´kawah chandradimuka´ sehingga mahasiswanya setelah lulus menjadi petani milenial dan wirausahawan muda yang andal, mumpuni dan berjiwa petarung di tengah persaingan global yang kompetitif.

Selama 12 hari, 1 – 12 Desember 2023, Agrista Coffee Lab Polbangtan Medan menggelar kegiatan ´Roasting Coffee´ yang mengajarkan aneka teknik roasting kopi mengacu jenis kopi, proses pengolahan kopi, kadar air, densitas, masa penyimpanan, ukuran biji hingga jenis cacat kopi.

Fungsi Roasting Kopi, untuk menghasilkan cita rasa khas kopi yang lebih lezat. Proses roasting membantu memunculkan cita rasa asli dari masing-masing biji kopi. Untuk bisa merasakan bagaimana keunikan dari setiap varian biji kopi dari setiap kawasan, baik Indonesia maupun mancanegara, maka setiap biji kopi harus dipanggang dengan tingkat roasting yang tepat.

Langkah Polbangtan Medan sejalan target Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa untuk menyiapkan SDM pertanian yang berjiwa wirausaha, maka salah satu program utama Kementan menjamin produktivitas, kontinyuitas dan ketahanan pangan adalah penumbuhan 2,5 juta pengusaha pertanian milenial hingga 2024.

“Generasi milenial adalah penentu kemajuan pertanian Indonesia. Tongkat estafet pembangunan pertanian ada pada pundak generasi muda,” katanya.

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa petani milenial diharapkan mampu menjadi resonansi tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern.

“Petani milenial dan wirausahawan muda merupakan salah satu upaya Kementan, untuk menepis stigma negatif tentang dunia pertanian khususnya di level generasi milenial,” katanya.

Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan pihaknya aktif melakukan pembinaan untuk mendorong dan mendukung pengembangan petani milenial.

“Polbangtan Medan turut bertanggungjawab memelopori pertanian menjadi ladang emas bagi generasi milenial di wilayah Sumatera bagian utara,” katanya.

Diketahui, Roasting Coffee adalah proses pemanggangan atau sangrai biji kopi yang masih mentah. Guna mendapatkan cita rasa kopi yang khas, biji kopi harus melalui beberapa proses, salah satunya, proses pemanggangan.

Baca Juga: Kementan Siapkan Wirausahawan Muda Pertanian Kalsel

Proses roasting kopi tidaklah mudah, karena ada beberapa faktor yang harus diperhatikan seperti suhu pemanggangan, lama waktu pemanggangan, teknik roasting, kelembapan, jumlah biji kopi yang dipanggang, hingga waktu pendinginan. Inilah mengapa terkadang ditemukan sedikit perbedaan cita rasa pada setiap biji kopi yang dipanggang.

Tingkat kematangan roasting kopi adalah penentu cita rasa. Ada light, medium, dan dark. Pada tingkat light, biji kopi masih berwarna cerah. Karakteristik
biji kopi dengan tingkat roasting light adalah lebih manis, lebih asam, dan ada cita rasa seperti kacang.

Karakteristik biji kopi roasting medium berwarna lebih gelap dengan cita rasa asam, nutty, dan manis yang seimbang. Sedangkan biji kopi hasil roasting dark berwarna paling gelap dengan cita rasa yang lebih kuat, pahit, dan ada sentuhan rasa coklat. (Frd)