Pusat gempa Jepang 1/1/2024 di Prefektur Ishikawa/dok.japan times

Korban Gempa Jepang Jadi 323 orang Hilang Dan 168 orang Tewas

Editorindonesia,Jakarta-Korban gempa bumi di Jepang meningkat menjadi 323 hilang dan 168 tewas. Jumlah korban hilang yang belum ditemukan setelah gempa bumi pada Senin (1/1/2024) di Jepang meningkat lebih dari tiga kali lipat dibanding hari sebelumnya.

Kesulitan pencarian korban ini dikarenakan turunnya salju lebat yang mengakibatkan tumpukan salju yang tebal. Hal ini mempersulit upaya pencarian korban dan pemberian bantuan.
Satu minggu setelah gempa berkekuatan 7,5 skala Richter, dilaporkan lebih dari 2.000 orang masih mengungsi dan banyak yang kekurangan listrik atau terpaksa berlindung di lokasi darurat yang ramai.

Sebuah daftar baru yang diterbitkan prefektur Ishikawa di Jepang tengah pada Senin (8/1/2024), menunjukkan jumlah orang hilang melonjak dari 31 menjadi 281 di Wajima. Daerah itu menjadi salah satu tempat yang paling parah terkena dampak gempa dengan puluhan rumah rata dengan tanah dan kebakaran besar menghancurkan wilayah yang luas.

Di kota Suzu prefektur ishikawa , seorang perempuan berusia 90-an berhasil diselamatkan setelah selama lima hari terperangkap di bawah reruntuhan rumah oleh tim penyelamat pada Sabtu (7/1/2024).

Tetapi tidak semua orang seberuntung itu, karena Naoyuki Teramoto, 52 pada hari senin merasakan kesedihan yang mendalam setelah melihat tiga dari empat jenazah anaknya ditemukan di kota Anamizu.

Pemerintah daerah memperingatkan hujan yang turun selama berhari-hari meningkatkan risiko tanah longsor lebih lanjut, sementara salju tebal yang tingginya lebih dari 10 cm di beberapa tempat dapat menyebabkan lebih banyak bangunan runtuh karena beratnya beban.

Pada hari senin (8/1/2024) Sekitar 18.000 rumah tangga di wilayah Ishikawa masih tanpa listrik . Dan dilaporkan juga lebih dari 66.100 rumah tangga tanpa air. Menurut laporan media, dari 28.800 orang yang mengungsi di tempat penampungan pemerintah, banyak juga yang tidak memiliki air, listrik, dan pemanas yang memadai. “Kematian akibat bencana harus dicegah dengan cara apa pun. Saya ingin memperbaiki kondisi lingkungan yang buruk di tempat penampungan,” kata Gubernur Ishikawa Hiroshi Hase.

Sementara itu Perdana Menteri Fumio Kishida memprioritaskan penyelamatan orang orang yang tertimbun bangunan.
“Prioritas pertama adalah menyelamatkan orang-orang yang tertimbun reruntuhan, dan menjangkau masyarakat terpencil,” ujar Perdana Menteri Fumio Kishida.

Jepang mengalami ratusan gempa bumi setiap tahunnya, namun sebagian besar tidak menimbulkan kerusakan karena peraturan bangunan yang ketat yang diterapkan selama lebih dari empat dekade.