Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD/dok.timses

Mahfud Tidak Pedulikan Hasil Survei Pilpres

Editorindonesia, Jakarta – Mahfud MD, cawapres nomor urut 3 mengaku tidak risau dengan hasil survei yang menempatkan dirinya bersama Capres Ganjar Pranowo diurutan terakhir.

Mahfud berkaca pada pelaksanaan pemilu dan pemilukada di sejumlah tempat ternyata perhitungan hasil survei tidak selalu benar. Bahkan dalam pemilu 2019 dan Pilkada DKI Jakarta hasil survei bahkan meleset sama sekali dalam memprediksi calon yang menang.

“Tidak itu (hasil survei) tidak menjadi masalah saya dan Mas Ganjar. Kami tidak pernah memikirkan survei karena ada faktor lain. Dulu juga pernah Jokowi diramalkan kalah pada 2019 oleh survei yang sama, sampai ada julukan Jokowi game over. Dua minggu sebelum pemilihan 2019 ternyata Jokowi menang pada 2019 survei-survei salah semua. Survei itu kalau salah jawabnya itu kan potret hari itu hari ini lain,” jelas Mahfud kepada wartawan yang dikutip pada Rabu (3/1/2024).

Dengan fakta-fakta tersebut, Mahfud menyatakan, tidak pernah terikat dengan hasil survei sebab ada faktor lain yang utama dan menjadi penentu. Pertama, sikap rakyat tidak bisa ditebak dan bisa berubah secara tiba-tiba khususnya pada hari pencoblosan. Kedua, faktor penentu lainnya yakni Tuhan sebab Indonesia adalah negara berketuhanan.

“Rakyat kadang kala menyembunyikan pilihannya dan bisa berubah tiba-tiba. Pada saat hari pencoblosan kembali ke hati nuraninya, menurut hati nurani saya ini yang saya pilih biasanya berubah di hari itu, dan itu selalu terjadi termasuk dulu Pilkada Jakarta juga semua orang bilang Foke (Fauzi Bowo) yang menang tapi kalah juga surveinya yang salah,” ungkapnya.

Menurut Mahfud, koalisi pendukungnya tidak resah sama sekali dengan hasil survei yang dinilai cenderung berpihak terhadap salah satu paslon.

“Saya cuma melihat kalau ada orang resah. Kalau saya tidak, lihat aja nanti pembuktiannya pengadilan rakyat yang sesungguhnya pada 14 Februari. Sekarang ya diam-diam saja. Nanti pada saat hati nurani akan memilih,” ujarnya.

Sebelumnya politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Aria Bima menilai hasil-hasil survei sekarang ini tidak menjadi alat untuk merekam realitas di publik. Menurutnya survei justru menjadi media untuk menggiring opini publik ke salah satu pasangan calon.

Salah satu hal yang dilihatnya adalah desain hasil survei yang menggiring untuk terjadinya satu putaran pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Dengan memenangkan salah satu pasangan calon. (Her)

Baca Juga: Ganjar Sebut Hasil Survei Sinyal agar Kerja Lebih Keras