Maruarar Sirait akan mengikuti langkah Jokowi/ dok.ist

Maruarar Sirait Hengkang Dari PDIP Berlabuh Ke Jokowi

Editorindonesia,Jakarta – Maruarar Sirait, Mantan ketua umum DPP Taruna Merah Putih resmi mundur dan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Maruar pamit dari (PDIP) menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Politikus yang akrab dipanggil Ara itu tiba di DPP PDIP sekitar pukul 18.19 WIB, Senin (15/1/2024). Usai berpamitan dari DPP PDIP, Ara bergegas memasuki mobilnya. Namun wartawan memanggilnya dan ia menyempatkan diri menjawab pertanyaan dari awak media. Ara yang sudah terlanjur berada di dalam mobil, membuka jendela mobilnya dan menjawab pertanyaan awak media dengan mata berkaca kaca.

“Tadi saya sudah ketemu dengan bapak Utut Adianto Wakil Sekjen, dan juga bapak Budianto Chen. Saya ucapkan terimakasih kepada Ibu Mega, Mas Hasto dan jajaran partai yang selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan,” kata Maruarar di DPP PDI Perjuangan Jalam Diponegoro, Jakarta Pusat.

Sebelum mengambil keputusan Maruarar menyatakan sudah berdoa hingga berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga serta teman-teman terdekatnya.

Setelah berpamitan dengan PDI Perjuangan, ia mengaku, akan mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Saya memutuskan untuk pamit dari PDIP Perjuangan hari ini dan saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan dan saya memilih untuk mengikuti langkah pak Jokowi,” ujarnya.

“Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia kepercayaan publiknya, proof ratingnya 75-80 persen, beliau sudah memperjuangkan banyak hal. Bagaimana tegas menghadapi radikalisme, bagaimana membuat mayoritas saham Indonesia di Freeport dan bagaimana juga membantu rakyat kecil dan juga memindahkan ibukota untuk adanya pemerataan,” sambungnya.

Dalam kesempatan itu, Maruarar mohon maaf karena selama ini ia telah mengajarkan loyalitas tapi karena keterbatasan ia memutuskan pamit dari PDI Perjuangan.

“Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal tetap sama PDIP Perjuangan, tetapi izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit. Semoga PDIP Perjuangan mendapatkan kader yang lebih baik, lebih loyal, lebih profesional dan lebih berkualitas dari saya, saya mohon pamit, Merdeka,” pungkasnya. (Her)