Modus Ban Kempes Tim Bulutangkis Indonesia Kemalingan di Paris, Uang Rp 950 Juta Raib
Editor Indonesia, Paris – Tim bulutangkis Indonesia kemalingan di Paris. Tas berisi uang Rp 950 juta, dompet, paspor, dan kartu kredit raib ketika kendaraan yang ditumpangi berhenti di jalan karena mengalami kempes ban pada hari Senin (5/8/2024), pukul 17.30 waktu setempat.
Musibah itu dialami Manajer Tim Ad Hoc Olimpiade Paris 2024 PBSI, Armand Darmadji.
Dalam keterangan tertulis PBSI yang diunggah di media sosial disebutkan, pelaku pencurian menggunakan modus mengempeskan ban mobil. Pelaku mengampiri salah satu tim Shendy Puspa Irawati dan menyampaikan ban mobil yang ditumpangi Shendy dan Arman kempis padahal ban bocor karena ulah pelaku.
“Pencuri mengempiskan ban dan memberi tahu bahwa ban mobil kempis kepada Shendy yang sedang bersama Armand untuk membeli keperluan tim. Shendy memberitahu Armand yang langsung turun untuk memeriksa ban,” begitu penjelasan PBSI, seperti diunggah di Instagram dilihat pada Rabu (7/8/2024).
Selanjutnya, Armand menelpon perusahaan rental mobil untuk melaporkan insiden tersebut, sementara Shendy pergi ke toko. Perusahaan rental meminta alamat lengkap lokasi kejadian.
“Karena kurang paham, Armand berbicara dengan polisi yang berada sekitar tiga meter di belakang mobil ofisial tim bulu tangkis Indonesia. Ketika kembali ke mobil, tas sudah tidak ada,” ujarnya.
Kebetulan di belakang ada mobil polisi, Armand meminta bantuan untuk menjelaskan lokasi tersebut.
“Pas saya kembali, ternyata tas sudah hilang. Isinya paspor, dompet, kartu kredit dan uang PBSI. Saya sudah lapor polisi,” ujar Armand
Total uang yang digondol mencapai 53.000 euro (Rp 959 juta) serta dompet dan kartu kredit. Jumlah tersebut merupakan uang gabungan beberapa orang tim bulu tangkis Indonesia yang berjumlah 53 orang, mulai dari atlet sampai ofisial.
“Ini uang gabungan beberapa orang, kita lagi rekap karena besok tim akan pulang. Rencananya kami jam 19.00 akan bertemu tim, namun dalam perjalanan sudah hilang diambil sindikat pencurian,” tutur Armand.
Atas insiden tersebut, Armand melaporkan ke KBRI di Paris untuk selanjutnya didampingi membuat laporan ke pihak kepolisian. (Frd)