PBB Nilai Pengusiran Warga Gaza Kejahatan Kemanusiaan
Editorindonesia, Jakarta – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan kesedihan atas perintah Israel yang mengultimatum 1,1 juta penduduk Gaza untuk segera meninggalkan tanah kelahiran mereka dalam waktu singkat, 24 jam. Organisasi dunia itu juga mengutuk perintah tersebut sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pelapor Khusus PBB untuk hak asasi para pengungsi internal Paula Gaviria Betancur, mengatakan tidak terbayangkan warga Gaza bisa berpindah melintasi zona perang tanpa konsekuensi kematian.
“Pemindahan penduduk secara paksa merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan hukuman kolektif dilarang berdasarkan hukum kemanusiaan internasional,” kata Gaviria Betancur dalam sebuah pernyataan yang dikutip Selasa (17/10/2023).
Sebelumnya, koresponden FRANCE 24 di Yerusalem Irris Makler menjelaskan bahwa setiap evakuasi warga sipil memerlukan jeda dalam pemboman Israel dan pembentukan koridor kemanusiaan. Kedua topik itu menurutnya akan menjadi agenda pembicaraan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dengan pemimpin Arab di wilayah tersebut.
Kemudian setelah berhari-hari pemboman besar-besaran Israel di Gaza, sistem kesehatan di daerah kantong yang terkepung itu sangat buruk, kata Amber Alayyan, wakil manajer program untuk Palestina di Doctors Without Borders, yang juga dikenal dengan akronim bahasa Prancis, MSF .
Mobilitas adalah masalah utama bagi staf MSF di Gaza, jelas Alayyan, sebagian besar dari mereka mengalami kesulitan untuk mencapai rumah sakit dan klinik. Ketika Israel memblokir pasokan makanan, obat-obatan dan air ke daerah kantong tersebut.
“Rumah sakit mencoba berbagi bahan bakar, dan merotasi staf untuk mengatasinya,” katanya.
Alayyan, yang merupakan seorang dokter anak, mengatakan anak-anak di Gaza sangat terkena dampak buruk akibat pemboman Israel yang terus-menerus.
“Yang pertama dan terpenting adalah cederanya. Cederanya sangat besar dan masalahnya, pada anak-anak kecil, khususnya bayi, cedera sebesar ini dan sejauh ini seringkali cukup mematikan. Dampak yang sangat memilukan adalah dampak kesehatan mental, dampak psikologis pada anak-anak yang baru lahir. dalam perang dan terus merasakan dampaknya setiap beberapa tahun,” paparnya.
Lebih dari 600 anak telah tewas dalam serangan Israel sejak serangan Hamas 7 Oktober, menurut kementerian kesehatan Gaza. (Her)
Baca Juga: Presiden Biden Tak Peduli atas Kekejaman Israel di Palestina