Ekonomi

Pelaku Usaha Harus Terapkan ESG agar Bisnisnya Bertahan

×

Pelaku Usaha Harus Terapkan ESG agar Bisnisnya Bertahan

Sebarkan artikel ini
konsep esg
Seminar Perbanas Institute bertajuk Pengembangan Usaha Berkelanjutan yang berstandar ESG, Sabtu (16/12)/dok.heri

Editorindonesia, Jakarta – Pelaku usaha harus mengedapankan konsep ESG (Environment, Social & Governance) dalam berbisnis. Hal ini sebagai upaya mempertahankan bisnisnya sehingga akan berimbas pada pengentasan kemiskinan.

Demikian benang merah dari seminar Perbanas Institute yang bertajuk pengembangan usaha berkelanjutan yang berstandar ESG, di Jakarta pada Sabtu 16 Desember 2023.

Hadir pembicara dalam kesempatan ini Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksamana Madya TNI Prof. Dr. Ir. Amarulla Octavian, rektor Perbanas Institut Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec, dan Drs. Sumedi Andono selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional-Bapenas. Selain itu sebanyak 330 peserta seminar yang terdiri dari mahasiswa, pelaku UMKM se-Jabodetabek, dosen, instansi pemerintah, dan pelaku bisnis banking.

Dalam paparannya, Wakil Kepala BRIN Amarulla Octavian, menyatakan bahwa riset harus mampu berkontribusi bagi negara dimana tidak hanya berguna bagi akademisi tapi juga berguna untuk pengentasan kemiskinan melalui UMKM yang berinvestasi pada ESG.

ESG merupakan akronim dari Environment, Social & Governance, yakni konsep yang mengedepankan kegiatan pembangunan, investasi maupun bisnis yang berkelanjutan sesuai dengan kriteria aman untuk lingkungan, Social dan Tata Kelola

Pentingnya konsep ESG juga disokong oleh Rektor Perbanas Prof. Dr. Hermanto Siregar, M.Ec. Menurut Hermanto bisnis model saat ini harus menggunakan konsep ESG. Ia yakin bila ESG tidak digunakan maka bisnis tidak akan bertahan.

Karena ESG ini mempertimbangkan bagaimana perusahaan bersinergi dalam pengelolaan bisnis dari sektor lingkungan, sosial, dan kebudayaan.

Pengelolaan infrastruktur berkelanjutan ini cukup masif dilakukan oleh pemerintah melalui berbagai program strategis nasional. Oleh karena itu, ESG diharapkan tidak hanya dilakukan pada sektor-sektor menengah ke atas, namun juga menengah ke bawah seperti sektor UMKM.

Dengan demikian, pemerintah, pengusaha dan masyarakat akan kita dorong untuk menerapkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan, menurut Drs. Sumedi Andono.

Pentingnya investasi ESG semakin ditekankan oleh dinamina perubahan global, termasuk tekanan dari konsumen yang semakin cerdas, perkembangan regulasi yang lebih ketat, dan pandangan pemodal yang lebih luas tentang risiko dan peluang yang terkait dengan ESG untuk mencapai kesejahteraan sosial secara umum dan mencapai keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan.

Dalam pandangan jangka panjang, investasi ESG dapat memberikan manfaat ekonomi, lingkungan, dan sosial yang lebih baik, serta mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Investasi ESG dan tanggung jawab sosial diharapkan dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih berkelanjutan, mengurangi dampak negatif pada lingkungan dan masyarakat, serta membantu perusahaan dan pemodal meraih manfaat jangka panjang.

“Investasi ESG bukan sekadar tuntutan etis, melainkan juga strategi yang cerdas dalam mencapai pertumbuhan dan keberlanjutan guna menyongsong Indonesia Emas 2045,” ucap Sumedi. (Heri)

Baca Juga: CSR BRI Gandeng IPB University Tanam Bibit Mangrove di Pulau Tidung