Sejumlah rumah sakit di Gaza terjadi pemadaman listrik akibat Israel melarang masuk bahan bakar/dok.Anadolu

Pemadaman Listrik RS Indonesia di Gaza Bukti Kejahatan Israel

Editorindonesia, Gaza – Pemadaman listrik akibat kekurangan bahan bakar di di Rumah Sakit (RS) Indonesia, utara Jalur Gaza, merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Untuk itu Hamas mendesak negara-negara Arab serta PBB untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi krisis tersebut.

Demikian disampaikan Kelompok perjuangan kemerdekaan Palestina, Hamas, dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di harian Jerusalem Post. Pemadaman listrik di RS Indonesia sebagai akibat dari agresi Israel yang terus berlanjut terhadap Gaza sejak 7 Oktober 2023.

“Merupakan Aib bagi negara-negara yang menutup mata atau bergabung dengan penjajah dalam agresi dan genosida yang dilakukan terhadap rakyat kami dan warga sipil tak bersenjata,” ungkap Hamas dalam pernyataannya.

Hamas memperingatkan konsekuensi dari pengabaian krisis bahan bakar, karena hal ini akan mengakibatkan hukuman mati bagi semua korban luka dan pasien di RS tersebut. RS Indonesia di Gaza tidak dapat digunakan karena fasilitas vitalnya terganggu mulai Senin (22/10/2023), akibat pemadaman listrik.

Dikutip dari Anadolu, disebutkan Kementerian Kesehatan di Gaza pada Selasa (24/10) pagi, mencatat generator listrik di semua rumah sakit akan berhenti berfungsi dalam 48 jam ke depan atau selama dua hari karena kekurangan bahan bakar.

“Kami memiliki waktu kurang dari 48 jam sebelum semua generator listrik di rumah sakit kehabisan bahan bakar,” kata Juru Bicara Kemenkes Ashraf Al-Qudra dalam pernyataan singkat di Telegram.

Al-Qudra menambahkan bahwa kebutuhan mendesak rumah sakit harus diprioritaskan melalui distribusi bantuan.

Dia juga mendesak PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk mendorong izin pasokan bahan bakar dan unit darah untuk mendukung sektor kesehatan di Jalur Gaza yang terkepung.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan tim medis di rumah sakit menerima pasien yang dibawa oleh petugas ambulans sambil menggunakan senter. (Her)