Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu bersama Mochamad Herviano Widyatama anggota DPR RI komisi V dan kepala PUPR Pamalijuana meninjau pembangunan sheet pile Tambaklorok/dok.ist

Pembangunan Sheet Pile Tambaklorok Ditargetkan Selesai Mei 2024

Editorindonesia, Semarang – Pembangunan sheet pile atau tanggul laut di pesisir utara sudah mencapai 62 persen. Pemasangan tiang pancang atau sheet pile di wilayah tersebut terus dikebut penyelesaiannya dan ditargetkan selesai Mei 2024.

Penegasan itu disampaikan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu usai meninjau pembangunan sheet pile Tambaklorok bersama dengan Mochamad Herviano Widyatama anggota DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) RI komisi V, kemarin.

Hevearita Gunaryanti Rahayu mengungkapkan bahwa proses pembangunan tanggul laut di pesisir utara sudah mencapai 62 persen dan pemasangan tiang pancang atau sheet pile di wilayah tersebut terus dikebut penyelesaiannya.

“Sebelum dibangun sheet pile setiap akhir dan awal tahun selalu terjadi rob. Dengan pembangunan yang sudah mencapai 62 persen, kinu bisa melindungi masyarakat dari rob,” ujar Hevearita dalam keterangan persnya, yang dikutip Senin (15/1/2024).

Selain meninjau pembangunan tanggul laut, Hevearita juga menengok lokasi pembangunan tiang pancang di Kelurahan Tambakrejo. Dalam kesempatan itu, Hevearita mengatakan bahwa pembangunan tiang pancang dilakukan oleh BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Pemali-Juana di bawah kendali PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

Dalam proses pembangunan yang masih berlangsung itu, Wali Kota mengusulkan kepada Menteri PUPR Basoeki Hadimoeljono untuk penambahan pemecah dan penahan ombak atau growing.

“Kami berharap Pak Menteri (PUPR) bisa menambah dengan growing sebagai pemecah gelombang,” ujar mba Ita, sapaan wali kota.

Pasalnya, air laut masuk ke permukiman warga ketika terjadi gelombang pasang. Dengan growing, menurut mbak Ita, upaya tersebut juga untuk meminimalisir perahu-perahu milik nelayan terkena hantaman ombak besar.

“Di mana beberapa waktu lalu ombaknya masuk ke dalam wilayah yang sudah diperbaiki. Dan ternyata juga menyebabkan perahu-perahu milik nelayan rusak,” ujarnya.

Sementara itu, anggota DPR RI Mochamad Herviano Widyatama mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya membantu persoalan warga Kota Semarang, khususnya terkait persoalan banjir dan rob.

Anggota Komisi V DPR RI tersebut mengatakan, dirinya selaku wakil rakyat, bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan berjuang mengatasi banjir di Kota Lunpia ini, khususnya di Tambaklorok.

Target Meleset

Dalam kesempatan ini, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BBWS Pemali-Juana, Dani Prastyo mengatakan, molornya pembangunan sheet pile Tambaklorok lebih dikarenakan terkendala pembebasan lahan.

“Sheet pile Tambak Lorok ditarget selesai dibangun pada Maret 2021. Meski demikian, proyek itu baru dikerjakan baru-baru ini sehingga target penyelesaian mundur menjadi akhir tahun 2023,” katanya

Meski demikian, Dani memastikan jika proyek pembangunan sheet pile tersebut sudah mulai berjalan. Meski pun, masalah pembebasan lahan milik warga yang terdampak pembangunan belum sepenuhnya beres.”Iya betul (molor karena pembebasan lahan). Soalnya, kalau sesuai kontrak harusnya sudah dikerjakan sejak 9 Desember 2022,” ujarnya.

Akhir tahun ini, pembangunan sheet pile tersebut belum selesai 100 persen. Dia memperkirakan, sheet pile baru selesai pada Mei 2024 mendatang. “Targetnya memang Mei 2024, akhir tahun 2023 tak bisa,” ujar Dani.

Dia menjelaskan, saat pengerjaan sheet pile di sisi timur sudah selesai. Selanjutnya, sheet pile yang di sisi barat akan segera diselesaikan sambil menunggu pembebasan lahan.

“Ini sudah masuk tahap dua. Meski belum selesai 100 persen, saat ini fondasi untuk sheet pile sudah mengelilingi kawasan Tambaklorok. Pemasangan sheet pile juga masih berlangsung,” ucap Dani. (Shafi Media Nusantara/EI-1)

Baca Juga: Waspada Gelombang Tinggi hingga 3 Oktober di Penyeberangan Bali