Pendapatan Garuda Indonesia di Kuartal 3 2023 Naik 48,32%
Editorindonesia, Jakarta – Pendapatan Garuda Indonesia membukukan capaian usaha Perusahaan secara group hingga periode kuartal III 2023 tumbuh sebesar 48,32% menjadi US$2.233,25 juta. Capaian ini naik dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini memperkuat konsistensi maskapai plat merah ini dalam capaian positif atas pendapatan usaha sepanjang tahun 2023, yang hingga kuartal III 2023 tumbuh 60% dibandingkan pendapatan usaha pada akhir periode kuartal III 2022.
Pertumbuhan pendapatan usaha ini dikontribusikan oleh pendapatan usaha perseroan dari penerbangan berjadwal, yang meningkat 49,02% (yoy) menjadi US$1,72 miliar, penerbangan tidak berjadwal meraih pendapatan sebesar US$274,25 juta, dan pendapatan lainnya mencapai US$234,91 juta.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan setelah berhasil merampungkan restrukturisasi utang pada akhir 2022 lalu, Garuda Indonesia terus mengakselerasikan berbagai langkah transformatif perbaikan kinerja.
“Dengan indikator kinerja keuangan yang semakin membaik, termasuk posisi EBITDA serta rasio cash flow prrusahaaan, outlook pemulihan kinerja kami harapkan secara bertahap dapat terus berangsur membaik secara konsiste,” kata Irfan, dalam keterangan tertulisnya, yang dikutip Kamis (2/11/2023).
Menjelang akhir tahun 2023, perusahaan optimistis fundamental kinerja usaha yang semakin solid pasca-restrukturisasi akan terus berlangsung on the track.
Di tengah fase pemulihan sektor aviasi pasca-pandemi, perusahaan menyadari bahwa langkah pemulihan kinerja perlu dilakukan secara prudent dengan memperhatikan shifting behavior masyarakat dalam bermobilisasi usai pandemi dinyatakan berakhir.
“Selain itu, isu supply chain di tengah gerakan masif restorasi armada berbagai maskapai global menjadi salah satu tantangan tersendiri dalam upaya kami memaksimalkan ketersediaan alat produksi,” kata Irfan.
Langkah tersebut akan diselaraskan dengan berbagai inisiatif strategis seperti peningkatan kapasitas produksi, di mana sejak pertengahan tahun 2023 Garuda Indonesia mulai merealisasikan proses delivery lima armada narrow body secara bertahap.
Optimalisasi Jaringan
Di sisi lain, optimalisasi jaringan penerbangan akan terus dilaksanakan melalui peningkatan frekuensi penerbangan pada berbagai rute berkinerja positif.
Melalui optimalisasi jaringan penerbangan, Garuda Indonesia berhasil mencatatkan peningkatan rata-rata trafik penerbangan mencapai 5 ribuan penerbangan per bulan pada kuartal III 2023.
“Hal ini turut tercermin dalam tingkat utilisasi armada sebesar 9:12 per hari pada periode September 2023 untuk keseluruhan operasional penerbangan,” jelas Irfan.
Solidnya pertumbuhan kinerja usaha juga terlihat dari tren pertumbuhan kinerja operasi, yang berhasil mengangkut sebanyak 14,28 juta penumpang, tumbuh 36,05 persen dibandingkan capaian angkutan penumpang pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, Garuda Indonesia sebagai main brand juga mencatatkan pertumbuhan angkutan penumpang sebesar 55,48 persen menjadi 5,76 juta penumpang, terdiri dari 4,58 juta penumpang domestik dan 1,18 juta penumpang internasional yang masing-masing tumbuh secara signifikan sebesar 41,44 persen dan 153,75 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Tren positif ini turut diperkuat oleh optimisme dari sisi tingkat keterisian pesawat atau Seat Load Factor (SLF), yang tercatat sebesar 71,02 persen atau 7,72 persen lebih tinggi dibandingkan capaian pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 65,93 persen. (Didi)
Baca Juga: Di Kuartal III 2023 Garuda Indonesia Rugi Rp1,15 Triliun