Editor Indonesia, Jakarta – Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sedang menata kembali organisasinya. Imbasnya, organisasi sepak bola ini melakukan pemutusan hubungan Kerja (PHK) terhadap 43 karyawan. PSSI menyebut alasan PHK tersebut demi pembenahan organisasi agar efisien dan efektif.
Arya Sinulingga, anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI menyatakan, transformasi juga dilakukan di internal federasi. Sebanyak 43 karyawan kemudian terdampak PHK, khususnya karyawan di divisi media dan teknik.
“Kita melakukan transformasi di sepak bola. Transformasi itu tak hanya di luar tapi juga di organisasinya PSSI. Kami sudah minta dari konsultan kemudian mereka memberikan kriteria-kriteria karena kita mau melangkah ke depan,” kata Arya kepada wartawan, Selasa (3/9/2024).
Perubahan dan pembenahan, jelas Arya Sinulinga, dilakukan juga dengan kriteria dari masing-masing bagian dan kriteria dari yang dibutuhkan. Pihaknya melakukan evaluasi dan pemutusan hubungan kerja (PHK)
Dari hasil evaluasi, menurut Arya Sinulingga, ditemukan atau mengindikasikan terjadinya sejumlah pelanggaran pada dvisi terkait. Di antaranya dugaan penyalahgunaan aset media PSSI.
“Ada juga salah satunya karyawan kita, dia pegang dokumentasi digital PSSI, dia malah membuat akun sendiri. Memanfaatkan aset digital PSSI, dimasukkan dalam akun tersebut. Bahkan, dilakukan penjualan juga terhadap akun-akun tersebut,” ungkap Arya.
Selain itu, Arya menyebut ada pelanggaran mengenai monetisasi akun media sosial PSSI. Dimana rekeningnya disebut tidak atas nama resmi federasi (PSSI).
Dengan melakukan PHK terhadap puluhan karyawan, Arya Sinulinga optimis roda organisasi PSSI tidak terganggu. Termasuk sejumlah agenda PSSI yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Misalnya, untuk persiapan kita lawan Australia, kita sih enggak akan terganggu, mudah-mudahan enggak akan terganggu karena kami melakukan perubahan secara profesional. Karena kalau PSSI mau transformasi, harus melakukan juga di tubuhnya sendiri,” ucapnya berdalih. (Didi)
