Gaya Hidup

Sakit Ini yang Bikin Shin Tae-yong Balik Dioperasi Selama 6 Jam di Korea

×

Sakit Ini yang Bikin Shin Tae-yong Balik Dioperasi Selama 6 Jam di Korea

Sebarkan artikel ini
Sakit Ini yang Bikin Shin Tae-yong Balik Dioperasi Selama 6 Jam di Korea
Shin Tae-yong usai dioperasi selama 6 Jam di Korea/dok.ist

Editor Indonesia, Seoul – Sebulan setelah menjalani operasi di Korea Selatan, Shin Tae-yong mengabarkan segera kembali ke Indonesia. Dia tidak sabar mempersiapkan Timnas Indonesia menjalani laga babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

“Udah lama nggak menyapa. Saya dirawat di rumah sakit pada 15 Juni dan dioperasi pada 17 Juni selama 6 jam. Sekarang saya akan pulih dan bersiap untuk kualifikasi Piala Dunia. Jaga dirimu baik-baik,” pesan STY sapaannya.

Pesan tersebut disampaikan STY melalui akun pribadi media sosialnya pada 15 Juli 2024 malam. Ada foto dirinya duduk di ranjang rumah sakit.

Radang Selaput Paru

Operasi selama enam jam yang dijalani Shin Tae-yong untuk menghilangkan radang di selaput lapisan luar paru-parunya. Nama penyakitnya adalah pleuritis atau radang selaput dada.

Pleura merupakan jaringan tipis yang melapisi dinding dada dan kedua paru-paru. Selaput ini melindungi dua paru bergesekan dengan dinding rongga dada ketika mengembang setiap kali kita menarik napas.

Pleuritis dapat berkembang dengan cepat karena paru-paru yang kolaps (pneumotoraks), masalah jantung dan trauma di dada. Radang bisa hilang sendiri setelah beberapa hari atau pekan.

Sebaliknya pleuritis bisa kronis karena adanya infeksi, seperti tuberkulosis (TB), rheumatoid arthritis atau kanker.

Layaknya penyakit dalam, pleuritis sebenarnya tidak menular. Namun karena yang diserang adalah sistem pernafasan, maka ada risiko infeksinya menular terlebih bisa pemicunya adalah TBC.

Faktor Penyebab

Sebagian besar kasus radang selaput dada adalah akibat dari infeksi oleh virus atau bakteri atau jamur. Perokok aktif lebih rentan terserang penyakit ini

Selain itu, pleuritis juga bisa disebabkan;

1. Penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus.
2. Gangguan pada organ paru, seperti emboli paru.
3. Kanker paru.
4. Cedera di bagian tulang rusuk.
5. Penyakit keturunan, seperti anemia sel sabit.

Gejala pleuritis

Penderita pleurutis yang diidap Shin Tae-yong, biasanya berawal dari nyeri yang menusuk di bagian dada khususnya saat bernapas. Rasa nyeri tersebut timbul dari bergeseknya dua lapisan pleura.

Rasa sakit akan berkurang saat penderita menahan napas atau menekan area yang sakit. Sayangnya dapat bertambah parah saat bersin, batuk atau bahkan bergerak.

Penyakit ini juga dapat ditandai dengan gejala berupa demam, menggigil, serta kehilangan nafsu makan. Ada juga beberapa gejala lain yang tergantung pada penyebabnya, seperti:

1. Nyeri pada salah satu sisi dada.
2. Nyeri pada bahu dan punggung.
3. Napas pendek yang dilakukan untuk menghindari rasa nyeri.
4. Nyeri kepala.
5. Nyeri otot dan sendi.
6. Sesak napas

Pleuritis dapat disertai dengan penumpukan cairan yang memberi tekanan pada paru-paru dan menyebabkan paru-paru berhenti bekerja. Akumulasi cairan ini disebut efusi pleura.

Saat seseorang mengidap pleuritis yang disertai dengan efusi pleura, maka pengidap mengalami sesak napas yang bertambah berat seiring dengan bertambahnya akumulasi cairan.

Ketika cairan ini terinfeksi, maka pengidap jatuh ke dalam suatu kondisi yang disebut empiema.

Pengobatan pleuritis

Metode pengobatan pleuritis dapat berbeda-beda, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut ini adalah beberapa jenis obat yang dapat digunakan dalam menangani pleuritis;

1. Antibiotik, seperti antibiotik sefalosporin, untuk menangani pleuritis yang disebabkan infeksi bakteri.
2. Antijamur, seperti fluconazole, untuk menangani infeksi jamur yang menyebabkan pleuritis.
3. Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen, untuk mengatasi peradangan dan meredakan nyeri dada.
4. Obat pengencer darah atau antikoagulan, seperti warfarin dan heparin, untuk mengatasi pleuritis yang disebabkan oleh emboli paru.
5. Codeine, untuk meredakan batuk.
6. Obat imunosupresan, seperti prednison dan ciclosporin, untuk menangani pleuritis yang disebabkan penyakit autoimun, misalnya rheumatoid arthritis.
7. Pleuritis yang disebabkan oleh virus dapat sembuh dalam beberapa hari dengan istirahat yang cukup, sehingga obat-obatan antivirus tidak diperlukan. (Luhur Hertanto/A-1)