EkonomiNasional

Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Cukup

×

Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Cukup

Sebarkan artikel ini
BPS : Produksi Beras Diramal Turun 17,52 %, Waspada Pasokan Beras
Ilustrasi; Pedagang beras di pasar induk beras Cianjur, Jabar/dok.ist

Editorindonesia, Jakarta – Satgas Pangan Polri memastikan bahwa stok beras cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Perihal melonjaknya harga beras selama beberapa waktu ini,Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengungkapkan penyebab melonjaknya harga beras di pasar. Ada sejumlah faktor yang memengaruhi.

“Bila terjadi kenaikan harga beras di beberapa daerah, itu disebabkan beberapa faktor,” kata Kepala Satgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan dalam keterangan tertulis, Senin, 12 Februari 2024.

Whisnu mengatakan faktor tersebut sepert gangguan cuaca dan kenaikan biaya produksi. Kemudian keterbatasan lahan dan air.

“Sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hasil produksi di beberapa daerah sentra produksi beras,” ujar jenderal bintang satu itu.

Whisnu Hermawan mengatakan, pengawasan dilakukan sebagai upaya Satgas Pangan Polri dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras .

“Satgas Pangan Polri menyatakan terus melakukan monitoring dan pengawasan terkait ketersediaan dan pendistribusian beras,” kata Whisnu.

“Kami pastikan stok beras masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” jelas dia.

Jenderal polisi bintang satu itu menjelaskan, kegiatan monitoring yang dilakukan di tingkat hulu dengan memastikan tidak adanya kendala bagi petani beras dalam memproduksi hasil sawahnya. Monitoring juga tingkat hilir agar tidak terjadi simpul-simpul yang dapat menghambat kelancaran jalur distribusi sampai ke konsumen.

Selain itu, lanjut Whisnu, kegiatan pencegahan (preventif) lainnya berupa pengecekan rutin oleh Satgas Pangan bersama kementerian/lembaga terkait serta dinas provinsi di masing-masing wilayah terhadap beberapa tempat penyimpanan atau gudang beras.

“Hal ini untuk memastikan tidak terjadinya penimbunan beras atau tindakan lain yang dilakukan oleh oknum spekulan,” kata dia.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Arprindo) mengeluh kesulitan mendapat pasokan beras tipe premium lokal kemasan 5 kilogram. Menurut Ketua Umum Arprindo Roy Nicholas Mandey, kelangkaan beras premium di ritel-ritel modern disebabkan tingginya harga beras di produsen, sehingga banyak peritel memilih tidak memasok beras premium ke ritelnya.

Dia menyebut peningkatan harga beras premium cukup signifikan, dari sekitar Rp 13.000 per kilogram menjadi Rp 16.000-Rp 17.000 per kilogram.

Sementara itu berdasarkan panel harga Bapanas pada Senin (12/2/2024), harga beras melambung tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET). Harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp 15.860 per kilogram, sementara HET beras tersebut berkisar Rp 12.900-Rp 14.800 per kilogram. (Her)

Baca Juga: Harga Melonjak, Bapanas Sebut Butuh Pasokan Beras