SNAP 4 Perbanas Institute: Optimalisasi Kebijakan Perpajakan untuk Ekonomi Berdaya Saing/dok.Editor Indonesia/HO-Perbanas

SNAP ke-4 Perbanas Institute: Optimalisasi Kebijakan Perpajakan untuk Ekonomi Berdaya Saing

Editor Indonesia, Jakarta — Seminar Nasional (SNAP) ke-4 yang diselenggarakan Perbanas Institute bertajuk “Optimalisasi Perpajakan Internasional dan Penguatan Keuangan Berkelanjutan” di Jakarta mulai dari Rabu-Kamis, 30-31 Oktober 2024, sukses diselenggarakan.

SNAP ke-4 Perbanas ini dibuka oleh Wakil Rektor Perbanas Institute, Prof. Dr. Haryono Umar, M.Sc., Ak., CA., CPMA, yang dihadiri oleh para peneliti, mahasiswa, praktisi keuangan dan perbankan UMKM, serta kalangan umum.

Hadir sebagai pembicara ahli dalam bidang perpajakan, yaitu Pontas Pane, Ak., CA. dan Prof. Dr. Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, SE., Ak., MAcc, M.Ec. Kedua pembicara secara runtut menyampaikan paparan yang berfokus pada optimalisasi penerimaan pajak, dan kebutuhan transformasi perpajakan di era ekonomi digital.

Sebagai pembicara pada sesi pertama, Pontas Pane, yang juga Wakil Ketua Kompartemen Akuntan Perpajakan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), memaparkan pentingnya kebijakan perpajakan yang mencakup aktivitas underground economy untuk meningkatkan tax ratio negara.

“Kegiatan ekonomi bawah tanah ini, jika dikelola dengan baik, memiliki potensi besar bagi penerimaan negara,” ungkap Pontas.

Pontas menegaskan bahwa sektor underground economy ini, meskipun sulit diawasi, perlu dilibatkan dalam sistem perpajakan untuk mendukung pencapaian target tax ratio tanpa membebani sektor formal.

“Kolaborasi yang efektif dan sistem pelaporan yang lebih kuat sangat dibutuhkan dalam upaya ini,” tambahnya.

Pembicara kedua, Prof. Dr. Poltak Maruli John Liberty Hutagaol, SE., Ak., MAcc, M.Ec., selaku Ketua Kompartemen Akuntan Perpajakan IAI yang juga pembicara dalam seminar ini, menyampaikan pandangannya mengenai lanskap perpajakan Indonesia di tengah pesatnya perubahan ekonomi global.

“Transformasi dalam kebijakan perpajakan adalah langkah krusial untuk menciptakan iklim ekonomi yang kompetitif dan berkelanjutan,” tegasnya.

Prof. Poltak menjelaskan bahwa kebijakan pajak harus mengadopsi standar internasional dan tetap menjaga relevansinya dengan kondisi ekonomi nasional agar Indonesia siap bersaing di pasar global. “Ini adalah kesempatan kita untuk membangun ekonomi yang lebih kuat dan berdaya saing,” ucap Prof. Poltak.

Selain acara seminar nasional sebagai bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, Perbanas Institute juga melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diikuti oleh 500 UMKM se-Jakarta secara daring. Hal ini menegaskan komitmen Perbanas atas pentingnya Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang merupakan sarana kontribusi nyata bagi perekonomian masyarakat luas.

Melalui PKM, Perbanas Institute secara khusus mendukung pemberdayaan UMKM di bidang keuangan. Program ini seringkali jarang terekspose, namun memiliki dampak yang signifikan dalam membantu UMKM mengembangkan kapasitas keuangan dan meningkatkan ketahanan bisnis. Karena bagi Perbanas, PKM adalah bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membangun ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat.

Dengan menghadirkan diskusi konstruktif dari para pakar dan mengedepankan peran aktif dalam pengabdian masyarakat, SNAP 4 Perbanas Institute semakin memperkuat komitmennya sebagai institusi pendidikan yang berperan dalam menciptakan kebijakan yang relevan dan mendukung kesejahteraan masyarakat luas. (RO/Frd)