Jabodetabek

Strategi Depok Tekan Angka Perceraian: Bimbingan Perkawinan Beri Dampak Positif

×

Strategi Depok Tekan Angka Perceraian: Bimbingan Perkawinan Beri Dampak Positif

Sebarkan artikel ini
Strategi Depok Tekan Angka Perceraian: Bimbingan Perkawinan Beri Dampak Positif
Kepala Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, dan Keluarga (DPPMK) Kota Depok, Nessy Annisa Handayani/dok.Editor Indonesia

Editor Indonesia, Depok – Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, terus menggencarkan program bimbingan perkawinan untuk membekali calon pengantin dengan ilmu dalam mengelola rumah tangga. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka perceraian serta memperkuat ketahanan keluarga di kota tersebut.

Kepala Dinas Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, dan Keluarga (DPPMK) Kota Depok, Nessy Annisa Handayani, mengungkapkan bahwa dengan adanya bimbingan perkawinan yang melibatkan narasumber dari DPPMK dan Pengadilan Agama, angka perceraian di Kota Depok menunjukkan tren penurunan.

“Kasus perceraian di Kota Depok mengalami penurunan signifikan dalam dua tahun terakhir. Pada 2019 tercatat 3.664 kasus perceraian, kemudian pada 2020 turun menjadi 3.239 kasus. Tahun 2021 kembali meningkat menjadi 3.556 kasus, lalu turun menjadi 3.345 kasus pada 2022. Pada 2023 angka perceraian menurun drastis menjadi 2.843 kasus, dan pada 2024 semakin berkurang menjadi 2.775 kasus,” jelas Nessy, Selasa (11/3/2025).

Melihat dampak positif ini, DPPMK Kota Depok akan terus memperluas cakupan bimbingan perkawinan bagi pasangan yang akan menikah.

“DPPMK berharap angka perceraian di Kota Depok semakin turun di tahun 2025,” tambahnya.

Peran Edukasi dan Ekonomi dalam Ketahanan Rumah Tangga

Nessy menekankan bahwa mempertahankan keutuhan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama suami dan istri. Namun, jika kebahagiaan tidak lagi bisa dicapai, perceraian kerap menjadi solusi terakhir.

Ia juga menyoroti faktor utama yang sering menjadi pemicu perceraian, yaitu perselisihan dan pertengkaran terus-menerus, yang disusul oleh persoalan ekonomi. Oleh karena itu, edukasi mengenai perencanaan ekonomi dalam pernikahan menjadi salah satu fokus utama dalam bimbingan perkawinan.

Turunnya angka perceraian di Kota Depok mendapat dukungan penuh dari Wali Kota Depok Supian Suri dan Wakil Wali Kota Depok Chandra Rahmansyah.

“Pak Wali dan Pak Wakil sangat mendukung program ini. Mereka berharap agar calon pengantin terus diberikan pemahaman mendalam tentang membangun pondasi keluarga yang kokoh serta cara mengelola konflik dengan bijak,” ujar Nessy.

Konsep keluarga sakinah dengan janji kokoh serta perlakuan baik terhadap pasangan menjadi dasar utama dalam membangun rumah tangga yang harmonis. Dengan pendekatan ini, diharapkan semakin banyak pasangan yang mampu menghadapi tantangan pernikahan dengan kesiapan mental dan finansial yang lebih baik.

“Keberhasilan program ini membuktikan bahwa bimbingan perkawinan memiliki dampak nyata dalam menekan angka perceraian di Kota Depok,” pungkasnya. (Kis)