Editor Indonesia, Brebes – Kasus dugaan pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite menjadi Pertamax yang melibatkan PT Pertamina masih menjadi sorotan publik. Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, meminta pemerintah bertindak tegas dalam menyikapi persoalan ini.
Menurut Sudirman, langkah yang diperlukan adalah mengganti pejabat yang lebih kompeten dan bersih guna memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina.
Hal tersebut disampaikan Sudirman Said saat berbicara di Padepokan Kalisoga, Desa Slatri, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Minggu (9/3/2025) sore.
Mafia Migas Sudah Ada Sejak Lama
Sudirman Said mengungkapkan bahwa nama-nama yang muncul dalam kasus Pertamina saat ini bukanlah hal baru. Beberapa di antaranya merupakan sosok yang pernah berupaya dibereskan pada tahun 2014–2015. Bahkan, menurutnya, praktik mafia migas telah terjadi jauh sebelum itu, sejak era Orde Baru.
“Saat saya diangkat menjadi Menteri ESDM oleh Presiden Joko Widodo, saya sudah menegaskan bahwa persoalan energi dan mafia bukan sekadar masalah teknis, tetapi lebih kepada integritas para pemimpin negara,” ucap Sudirman Said.
Ia menambahkan bahwa jika pemimpin negara memiliki sikap yang lurus dan bebas dari kepentingan tertentu, maka pemberantasan mafia migas akan lebih mudah dilakukan.
Pemerintah Harus Ambil Langkah Tegas
Dalam kasus ini, Sudirman Said menegaskan bahwa pemerintah harus mengambil tindakan tegas. Mereka yang terbukti bersalah harus segera diganti dengan orang-orang yang memiliki reputasi baik dan kemampuan manajerial yang mumpuni.
“Semakin baik kredibilitas orang yang menggantikan, maka kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina akan lebih cepat pulih,” tegasnya.
Ia juga meyakini bahwa di lingkungan Pertamina dan BUMN masih banyak individu yang kompeten dan berintegritas. Oleh karena itu, tugas pemerintah adalah memberikan kepercayaan kepada mereka untuk memimpin perubahan dan memastikan praktik kecurangan seperti ini tidak terulang.
“Di Pertamina masih banyak orang baik. Begitu juga di BUMN lainnya. Tinggal bagaimana memberi mereka kesempatan untuk memimpin perubahan,” pungkasnya. (Sup)
Baca Juga: Dirut Pertamina Minta Maaf soal Tata Kelola Minyak Mentah