Jabodetabek

Tumpukan Sampah Menutupi Jalan di Pasar Agung Depok, Pedagang Protes DLHK

×

Tumpukan Sampah Menutupi Jalan di Pasar Agung Depok, Pedagang Protes DLHK

Sebarkan artikel ini
Tumpukan Sampah Menutupi Jalan di Pasar Agung Depok, Pedagang Protes DLHK
Tumpukan sampah meluber sehingga menutupi jalan di Pasar Agung Depok, Senin (3/11)/dok.Editor Indonesia-Kisar
Tumpukan Sampah Menutupi Jalan di Pasar Agung Depok, Pedagang Protes DLHK

Editor Indonesia, Depok — Timbunan sampah menumpuk di Pasar Agung, Kota Depok, Jawa Barat. Tumpukan tersebut hampir menutupi setengah badan jalan di sisi timur pasar. Selain mengganggu pemandangan, bau busuk dari sampah tercium hingga radius puluhan meter.

“Sudah berhari-hari sampah dibiarkan mengendap. Lalat beterbangan, bau busuk menyelimuti seluruh area pasar. Tapi petugas Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok maupun Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar seolah menutup mata,” kata Waang, pedagang kain di Pasar Agung, Senin (3/11/2025) sore.

Ia menilai DLHK dan UPTD Pasar seharusnya tanggap terhadap kondisi tersebut. “Penumpukan sampah yang tidak terkendali menimbulkan masalah serius seperti bau menyengat, munculnya belatung, dan potensi gangguan kesehatan,” ujarnya.

Menurutnya, kondisi pasar yang kotor dan jorok membuat pembeli enggan datang, sehingga omzet para pedagang menurun. “Kami rutin membayar retribusi kebersihan, keamanan, dan pengangkutan. Tidak ada alasan bagi DLHK maupun UPTD membiarkan sampah menumpuk,” tegasnya.

Waang menambahkan, para pedagang sudah terbiasa ditagih petugas setiap pagi. “Kita tidak pernah absen bayar iuran. Tapi sampah tetap menumpuk, seperti jadi dekorasi pasar,” sindirnya.

Hal senada disampaikan Susan, pedagang lainnya. Ia menilai tumpukan sampah yang berserakan membuat warga geram. “Kalau petugas pasar hanya rajin menagih iuran tapi abai mengangkut sampah, itu bukan pelayanan, tapi pemalakan,” ujarnya.

Susan juga menyoroti lemahnya pengawasan Pemerintah Kota Depok. Menurutnya, Wali Kota seharusnya lebih tegas terhadap DLHK dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang membawahi pasar-pasar tradisional. “Wali Kota harus memerintahkan dinas terkait segera membersihkan pasar-pasar yang kumuh,” katanya.

Keluhan serupa juga muncul dari pedagang Pasar Cisalak, di Jalan Raya Bogor, Kecamatan Cimanggis. Mereka menuntut DLHK segera mengangkut tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) belakang pasar.

“Sampah di TPS terus menggunung tiap hari. Bau busuk menyengat dan mengganggu perekonomian. Warga di sekitar pasar juga resah karena rumah mereka dikerumuni lalat,” kata salah satu pedagang.

Tumpukan Sampah Menutupi Jalan di Pasar Agung Depok, Pedagang Protes DLHK

Menanggapi hal itu, Kepala UPTD Pasar Agung, Raden Hermawan, menyatakan bahwa penanganan sampah merupakan kewenangan DLHK.
“Sampah pasar bukan tupoksi kami. Namun kami akan berkoordinasi dengan DLHK agar tumpukan segera dibersihkan supaya aktivitas masyarakat kembali normal,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Cisalak, Budi Haryanto, menambahkan bahwa masalah tumpukan sampah terjadi akibat sistem pengelolaan yang tidak lancar.
“Armada pengangkut sampah ada yang rusak, sementara Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga kerap penuh atau longsor. Akibatnya, sampah menumpuk dan menimbulkan bau busuk, belatung, serta mengganggu kesehatan masyarakat,” jelasnya. (Kis)

Baca Juga: Wabah Kutu Busuk Bikin Pemerintah Prancis Kelimpungan