Usai Beradu Syahwat Lalu Berbuat Jahat, Mengapa?
Editor Indonesia, Jakarta – Dari kasus pembunuhan di Bekasi dan Bali, yang korbannya perempuan usai berhubungan badan dibunuh mitra seksnya, lalu dimasukkan ke dalam koper dan dibuang. Kita bertanya-tanya: Kok bisa, ya? sesaat lalu beradu syahwat, semenit kemudian berbuat jahat.
Apa penjelasan atas perilaku paradoks itu? pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, menjelaskan untuk Anda, begini:
“Hubungan seks diidentikkan dengan kesenangan. Perasaan menyala. Serotonin dan dopamin bergelora di titik puncak,” ujar Reza, dalam pesan whatsappnya ke editorindonesia.com, di Jakarta, Sabtu (4/5/2024).
Tapi hanya dalam hitungan detik, jelas Reza, setelah orgasme, kedua hormon tadi langsung terjun bebas. Mirip orang yang kadar gula darahnya secara tiba-tiba menurun drastis. Akibatnya, mereka yang sesaat lalu ngeseks bisa saja kemudian sekonyong-konyong mengalami rusaknya mood. Ini diistilahkan sebagai postcoital dysphoria alias kekacauan suasana hati pascahubungan badan.
Bayangkan, di saat seseorang tengah dilanda postcoital dysphoria, mitra seks malah bicara hal-hal negatif. Minta uang lebih, mengaku sekedar fake orgasm, menghina tubuh pasangan, atau mengungkit cerita-cerita yang tak menyenangkan lainnya. Pada saat itu, tema biasa bisa dianggap menyinggung luar biasa. Sehingga, meledaklah postcoital dysphoria ke dalam perilaku kekerasan.
“Jadi benar kata guru-guru kita: bagi pasutri, after sex sama pentingnya dengan foreplay. Jaga mulut, jaga mood, satu sama lain, pra dan pascaseks,” ungkap Reza.
Sebagaimana diketahui, Amron Al Rasyid Pane (23) membunuh wanita berinisial RA dan memasukkan jasad korban ke dalam koper di Kuta, Bali. Pembunuhan sadis itu diduga dilatarbelakangi masalah tarif kencan.
Polisi mengungkapkan, Amron tega menghabisi nyawa RA lantaran tersulut emosi. Musababnya, RA menaikkan tarif Rp 500 ribu setelah berhubungan badan dengan Amron.
Amron dan RA terlibat cekcok setelah selesai berhubungan badan. Kepada polisi, Amron menyebut RA tiba-tiba menaikkan tarif menjadi Rp 1 juta. Padahal Amron dan RA telah menyepakati tarif Rp 500 ribu untuk sekali berhubungan badan.
Di tempat terpisah, pembunuhan wanita inisial RM (49), yang mayatnya ditemukan dalam koper di Cikarang, Kabupaten Bekasi, akhirnya terungkap. RM ternyata dibunuh Ahmad Arif Ridwan Nuwloh (29), yang juga rekan kerja di satu perusahaan industri makanan karena minta pertanggung jawaban pelaku untuk menikahinya.
Jasad RM awalnya ditemukan dalam koper di Jalan Inspeksi Kalimalang, Sukadanau, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (25/4). Tim gabungan Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi, dan Polsek Cikarang Barat menyelidiki penemuan mayat tersebut.
“Setelah itu, kami melakukan identifikasi sampai jati diri korban kita dapatkan bahwa korban ini berdomisili di Bandung,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Gogo Galesung, dikutip Sabtu (4/5/2024).
Dari pengakuan tersangka, kata Gogo, usai berhubungan badan layaknya suami istri korban meminta pelaku bertanggung jawab dengan menikahinya. Saat itu pelaku menolak menikahi hingga korban melontarkan kata-kata yang dianggap menyinggung pelaku. Pelakupun gelap mata hingga tega membunuh korban, padahal baru saja berhubungan badan dengan korbannya. (Didi)