Editor Indonesia, Jakarta – Masyarakat pesisir pantai utara Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, sangat setuju dibangun proyek tanggul laut raksasa atau giant sea wall di wilayah tersebut. Warga berharap giant sea wall bisa jadi solusi untuk mengatasi banjir rob yang kerap terjadi.
“Ya enggak apa-apa, memang penanggulangannya kan harus dibangun giant sea wall,” ujar Ketua RW 22 Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Bani, saat ditemui di lokasi, Sabtu (14/12/2024).
Namun segenap penduduk Muara Angke berharap pembangunan Giant Sea Wall yang dinilai mampu mengatasi banjir rob iru, tidak menggusur mereka dari tanah kelahirannya itu.
“Ya enggak apa-apa, memang penanggulangan banjir rob kan harus dengan Giant Sea Wall,” ujar Bani lagi.
Tetapi, kembali Bani menegaskan, jika proyek raksasa itu jadi direalisasikan, pembangunannya tidak menggusur rumah-rumah warga. Ia berharap, pemerintah menata perkampungan di sana menjadi lebih baik seperti Kampung Bayam yang ditata era Gubernur Anies Baswedan.
“Kami ingin warga RW 22 tetap bisa tinggal di wilayah ini, kendati ada pembangunan tanggul laut raksasa,” jelas Supandi penuh harap dibangun rumah susun (Rusun) yang kondisi bagus di lokasi tersebut.
Di sisi lain, karena lokasi hunian berada di pesisir laut, Bani dan warga RW 22 Muara Angke menjadi langganan banjir rob. Namun, kendati sulit beraktivitas ketika banjir datang, warga memilih bertahan.
“Warga masih bisa tinggal di sini karena permintaan warga jugakan,” ungkap Bani.
Sebagaimana diketahui, kawasan Muara Angke terutama di RW 22, Penjaringan, Jakarta Utara terjadi banjir rob kembali pada Jumat (13/12/2024).
Ketinggian airnya di setiap titik bervariasi karena kontur tanah berbeda-beda. Ada beberapa jalan di Muara Angke yang konturnya cekung sehingga air rob yang menggenang cukup tinggi. Namun, rata-rata ketinggian air mencapai 25-70 sentimeter.
Fenomena banjir rob bukan pertama kali terjadi di wilayah ini. Namun, setiap kali banjir, aktivitas warga dan akses jalan lumpuh, Pelabuhan Kali Adem misalnya, akses menuju kawasan ini begitu sulit ditempuh akibat banjir rob.
Di sisi lain, banyak kapal di Pelabuhan Kali Adem yang tidak dapat beroperasi akibat rob. (Sar)
Baca Juga: Sodetan di RW 11 Muara Angke Rampung: Solusi Percepat Surutnya Banjir Rob di Jakarta Utara












