Editor Indonesia, Jakarta — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mewajibkan 1.000 pengemudi baru Mikrotrans JakLingko mengikuti pelatihan sebelum bertugas. Langkah ini merupakan bagian dari upaya peningkatan disiplin berlalu lintas dan pembenahan layanan transportasi publik di ibu kota.
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjelaskan, program pelatihan tersebut digagas untuk memastikan para sopir tidak ugal-ugalan di jalan serta mampu memberikan pelayanan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Saya menyetujui apa yang dilakukan Mikrotrans untuk melakukan pelatihan kurang lebih seribu pengemudi baru. Ini bagian dari pembinaan agar mereka lebih disiplin dan profesional,” ujar Pramono di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025) sore.
Menurutnya, pelatihan ini sekaligus menjawab berbagai keluhan penumpang mengenai perilaku sebagian pengemudi yang kerap mengemudi dengan kecepatan tinggi dan kurang memperhatikan keselamatan.
“Sering kali keluhannya di JakLingko ini seperti bawa mobil sendiri, ngebut, dan sebagainya. Karena itu, perlu ada pembinaan dan evaluasi,” tambahnya.
Pramono juga mengungkapkan, hasil evaluasi di lapangan menunjukkan sebagian besar pengemudi JakLingko saat ini berusia lanjut, bahkan ada yang mencapai 60 tahun. Kondisi tersebut dinilai memengaruhi performa dan keselamatan kerja di lapangan.
“Beberapa usianya sudah di atas 58 dan 60 tahun, dan mereka perlu kita evaluasi agar pelayanan publik lebih baik,” jelasnya.
Selain meningkatkan disiplin, program ini juga menjadi bagian dari pembukaan lapangan kerja baru bagi warga Jakarta. Para pengemudi baru akan mendapatkan pelatihan komprehensif sebelum ditempatkan di unit pelayanan.
Pemprov DKI juga berkomitmen meningkatkan partisipasi perempuan dalam sektor transportasi publik melalui program **Women Empowerment**, yakni pelatihan mengemudi khusus bagi calon pramudi Transjakarta.
“Kita sudah meluluskan 13 pramudi wanita. Saya ingin jumlah pengemudi perempuan bisa meningkat di atas 10 persen dari total pengemudi Transjakarta,” ungkap Pramono di Cawang, Jakarta Timur.
Pramono menilai, kehadiran perempuan dalam dunia transportasi publik akan membawa suasana kerja yang lebih inklusif serta meningkatkan rasa aman bagi penumpang.
Dengan pembenahan menyeluruh ini, Pemprov DKI berharap layanan Mikrotrans JakLingko menjadi lebih tertib, aman, dan humanis, sejalan dengan visi Jakarta sebagai kota yang nyaman dan beradab dalam berlalu lintas.(Sar)












