Editor Indonesia, Jakarta — Kepolisian Resor Metro Jakarta Pusat mengerahkan 1.464 personel gabungan dari TNI, Polri, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengawal aksi unjuk rasa buruh di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Kamis (6/11).
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan langkah tersebut dilakukan untuk memastikan situasi tetap aman dan kondusif selama aksi berlangsung.
“Kami hadir untuk memastikan semuanya berjalan dengan aman dan kondusif,” ujar Susatyo di Jakarta.
Aksi tersebut digelar oleh massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI). Selain di depan Gedung DPR/MPR, unjuk rasa juga digelar di beberapa titik lain di Jakarta Pusat, termasuk kawasan Monas dan sekitar Kementerian Haji dan Umrah, yang melibatkan sejumlah aliansi mahasiswa.
Menurut Susatyo, total petugas gabungan yang disiagakan mencapai 2.198 personel, terdiri dari 1.464 personel di kawasan DPR/MPR dan 734 personel di titik-titik lainnya.
Susatyo mengingatkan massa untuk menyampaikan pendapat secara damai, tanpa melakukan tindakan anarkistis seperti membakar ban, merusak fasilitas umum, atau menutup jalan.
“Silakan menyampaikan pendapat, tetapi tetap dalam koridor hukum dan ketertiban,” tegasnya.
Polisi juga menyiapkan skenario pengalihan arus lalu lintas secara situasional. Masyarakat diminta menghindari kawasan Senayan selama aksi berlangsung dan menggunakan jalur alternatif.
“Kami memohon pengertian masyarakat. Keselamatan dan kenyamanan bersama menjadi prioritas kami,” kata Susatyo.
Ia juga mengimbau warga agar tidak mudah percaya terhadap hoaks di media sosial yang dapat memicu kegaduhan. Petugas di lapangan, lanjutnya, tidak dibekali senjata api dan akan bertugas secara humanis serta profesional. (Har)












