Editor Indonesia, Nabire – Sebuah insiden terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Nabire, Papua Tengah, pada Senin (2 Juni 2025) sekitar pukul 11.20 WIT. 19 narapidana yang diidentifikasi sebagai anggota radikal dari sayap bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM), Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), berhasil melarikan diri dari tahanan.
Pelarian ini terjadi ketika kelompok narapidana pemberontak itu bergegas keluar secara bersama-sama dari bagian belakang gedung lapas, menuju pos penjagaan pintu utama (P2U). Upaya petugas lapas berseragam untuk menghalangi mereka tidak berhasil, karena beberapa narapidana di antara mereka mengayun-ayunkan parang dan benda kayu.
Saksi mata melaporkan konfrontasi sengit di mana tiga petugas lapas mengalami luka di tangan kiri akibat serangan parang saat mencoba mencegah pelarian. Petugas lainnya dilaporkan terpaksa mundur saat para narapidana yang melarikan diri, sambil mengacungkan senjata tajam mereka, mengejar mereka.
Sumber-sumber menyebutkan bahwa para penjaga lapas yang berusaha menghentikan pelarian tersebut tidak bersenjata, membuat mereka rentan terhadap tindakan agresif para narapidana. Kurangnya pertahanan ini memungkinkan kelompok tersebut melewati gerbang depan utama tanpa hambatan dan menghilang ke tengah masyarakat di luar tembok penjara.
Sebby Sambom, juru bicara TPNPB-OPM, mengklaim bertanggung jawab atas pelarian tersebut dalam pernyataan elektronik yang dikirimkan kepada wartawan.
“19 tahanan perang yang kabur dari Lapas Nabire adalah anggota kami. Mereka adalah anggota TPNPB-OPM. Tiga petugas Lapas sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka terkena bacokan dan benda tumpul dari pihak kami. Menurut laporan dari PIS (Papua Intelligence Service), situasi di Lapas saat ini sudah terkendali,” ujar Sambom, Senin (2/6/2025).
Sambom juga menyertakan video berdurasi 47 detik, yang diduga berasal dari rekaman CCTV lapas, yang memperlihatkan petugas lapas berjuang tanpa hasil untuk menghentikan para narapidana yang bertekad melarikan diri. Rekaman tersebut dilaporkan menunjukkan seluruh 19 narapidana berhasil lolos dari kompleks penjara.

Menurut laporan PIS yang dikutip oleh Sambom, pihak berwenang, bekerja sama dengan kepolisian setempat, telah meluncurkan operasi pencarian untuk menangkap kembali para narapidana yang kabur.
Identitas 19 kombatan TPNPB-OPM yang melarikan diri adalah sebagai berikut:
1. Ardinus Kogoya
2. Yantis Murib
3. Junius Waker
4. Agus Gobai
5. Alenus Tabuni alias Komputer
6. Jeheskiel Degey
7. Anan Nawipa
8. Marenus Tabuni
9. Yontenus Wonda
10. Alison Wonda
11. Pelinus Kogoya alias Solikin alias Mairon Tabuni
12. Noak Tekege
13. Tandangan Kogoya alias Kamenak Kogoya alias Kamenak Gire
14. Roy Wonda
15. Andreas Tekege
16. Salomo Tekege
17. Yakobus Nawipa
18. Jemison Gobai
19. Mandison Kogoya alias Gimun Kogoya
Sementara itu Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol. Faizal Ramadhani dalam keterangannya mengatakan, “Tim kami bersama jajaran Polda Papua Tengah dan instansi terkait saat ini terus melakukan pengejaran secara intensif. Semua napi yang kabur akan ditindak tegas sesuai prosedur.”
Satgas Operasi Damai Cartenz memastikan langkah-langkah pengamanan di seluruh wilayah Papua Tengah akan terus ditingkatkan demi menjaga keamanan dan kekondusifan situasi.
Di samping itu, masyarakat di wilayah Nabire dan sekitarnya diimbau untuk tidak panik atas peristiwa ini. Masyarakat yang melihat atau mengetahui informasi keberadaan narapidana, khususnya yang terafiliasi KKB, diminta untuk segera melapor ke aparat terdekat.
Dia menegaskan bahwa tidak ada toleransi terhadap aksi pelarian tersebut. Terlebih, narapidana yang kabur setelah menyerang petugas lapas tersebut diduga terlibat dalam jaringan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). (Didi)