Editorindonesia, Jakarta – 30 orang dilaporkan tewas dalam musibah banjir dan tanah longsor di Sumatera Barat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyanto saat menggelar rapat koordinasi dan evaluasi tentang bencana alam, dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansyarullah dan sejumlah kepala-kepala daerah yang terkena banjir dan longsor di Kota Padang, Sumbar, Senin (11/3/24) siang.
Selain mencatat 30 korban meninggal dunia, Enam orang di Kabupaten Pesisir Selatan masih dalam pencarian. Kepala BNPB Letnan Jenderal (Letjen) TNI Suharyantomengatakan total kerugian dari banjir dan longsor ini lebih Rp 200 miliar.
Menurut Letjen Suharyanto, bencana longsor dan banjir di 12 kabupaten dan kota ini cukup masif karena mengakibatkan korban jiwa 27 orang di Kabupaten Pesisir Selatan dan tiga orang di Kabupaten Padang Pariaman.
“Bencana longsor dan banjir ini terbilang cukup masif karena mengakibatkan 27 korban jiwa orang di kabupaten pesisir selatan dan 3 korban jiwa di kabupaten Padang Pariaman. Selain itu ada ratusan rumah yang perlu dipindah” ujar Letjen Suharyanto
Selain korban jiwa, bencana hidrometeorologi juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur di Ranah Minang. Pemerintah setempat memperkirakan kerugian sementara mencapai Rp200 miliar lebih.
Menyikapi dampak bencana tersebut Presiden menginstruksikan BNPB merespons cepat kondisi yang terjadi di Tanah Air. Berdasarkan data instansi itu terdapat 12 kabupaten dan kota di Provinsi Sumbar yang terdampak banjir.
Dari 12 kabupaten dan kota itu, lima di antaranya menetapkan status darurat. Kabupaten Pesisir Selatan, Kota Padang, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Pasaman Barat. (Didi)
