Ragam

30 Peserta Pesta Gay di Puncak Bogor Reaktif HIV dan Sifilis

×

30 Peserta Pesta Gay di Puncak Bogor Reaktif HIV dan Sifilis

Sebarkan artikel ini
30 Peserta Pesta Gay di Puncak Bogor Reaktif HIV dan Sifilis
Pesta gay di Mega Mendung Bogor dibubarkan oleh kepolisian/dok.ist
pesta gay di bogor

Editor Indonesia, Bogor – Sebanyak 30 dari 75 peserta sebuah pesta gay yang digelar di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, dinyatakan reaktif HIV dan sifilis. Hal ini terungkap setelah pihak Polresta Bogor melakukan penggerebekan dan pemeriksaan medis terhadap seluruh peserta yang berasal dari wilayah Jabodetabek.

Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara, mengatakan bahwa pesta tersebut dikemas dengan kedok family gathering dan diberi tajuk “The Big Star.” Para peserta dikenakan biaya sebesar Rp200 ribu untuk mengikuti acara tersebut.

“Dari hasil pemeriksaan medis, sebanyak 30 orang dinyatakan reaktif HIV dan sifilis. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk pendalaman lebih lanjut,” ujarnya, Kamis (26/6).

Dalam penggerebekan itu, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti mengejutkan, termasuk pedang dan alat kontrasepsi. Peserta yang diamankan berusia antara 21 hingga 50 tahun, dan berasal dari Jakarta, Tangerang, Depok, Bekasi, hingga Bogor sendiri.

Meski seluruh peserta telah dipulangkan, polisi membuka kemungkinan pemanggilan ulang bila dibutuhkan untuk keperluan penyelidikan lanjutan.

Waspadai Gejala HIV dan Sifilis

Kementerian Kesehatan RI mengingatkan pentingnya mengenali gejala awal HIV dan sifilis guna mendorong deteksi dini serta penanganan tepat. Pemerintah menargetkan eliminasi kedua penyakit tersebut pada tahun 2030.

Gejala HIV:
Gejala awal (2-4 minggu setelah terinfeksi):
Demam, sakit kepala, kelelahan, mual, diare, pembengkakan kelenjar getah bening (leher, ketiak, pangkal paha), dan ruam.

Gejala lanjutan:
Dapat bervariasi dan mungkin tidak spesifik, termasuk penurunan berat badan, diare berkepanjangan, infeksi jamur, dan masalah neurologis.

Gejala Sifilis:
Sifilis primer: Luka (chancre) pada area genital, mulut, atau anus, yang tidak nyeri.
Sifilis sekunder: Ruam kulit, terutama di telapak tangan dan kaki, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
Sifilis laten: Tidak ada gejala yang terlihat, tetapi bakteri masih aktif dalam tubuh.
Sifilis tersier: Kerusakan pada organ dalam, seperti jantung, otak, dan sistem saraf.

Gejala lanjutan HIV dan sifilis yang tak tertangani bisa menyebabkan kerusakan serius pada organ tubuh, termasuk otak dan jantung. (Frd)