Editor Indonesia, Kabupaten Bekasi — Banjir kembali melanda Perumahan Subsidi The Arthera Hill Extension, Kabupaten Bekasi, pada Senin malam (11/7/2025). Banjir setinggi atap rumah memaksa warga mengungsi dan menyelamatkan barang berharga dari genangan air. Ini menjadi kejadian keenam dalam kurun waktu satu tahun sejak warga mulai menempati rumah yang dijanjikan bebas banjir oleh pihak pengembang.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan mendalam. Tak hanya kerugian materiil, banjir berulang juga membawa dampak psikologis, terutama bagi anak-anak dan lansia.
“Kami sudah capek, Mas. Setiap hujan deras kami harus siaga, begadang, kadang air langsung masuk rumah. Ini sudah enam kali!” keluh Dede, warga Blok DG, kepada wartawan, Selasa (15/7/2025).
Menurut penuturan warga, persoalan utama terletak pada sistem drainase yang tidak memadai. Sejumlah fasilitas umum yang dijanjikan dalam brosur pemasaran pun hingga kini belum rampung, termasuk saluran pembuangan utama yang seharusnya mencegah limpasan air hujan.
Ironisnya, meski banjir terus berulang, belum terlihat aksi nyata dari pengembang untuk melakukan perbaikan. Warga merasa ditelantarkan dan kecewa dengan minimnya perhatian dari pihak developer/pengembang perumahan maupun pemerintah daerah.

“Kami butuh solusi nyata, bukan janji-janji. Jangan tunggu sampai ada korban jiwa baru bertindak,” tegas salah satu perwakilan warga.
Saat ini, warga tengah menyusun langkah hukum dengan melayangkan surat pengaduan dan somasi kepada pengembang. Bila dalam waktu dekat tidak ada itikad baik, mereka mempertimbangkan untuk menempuh jalur litigasi.
Peristiwa ini kembali menyoroti lemahnya pengawasan terhadap proyek perumahan subsidi, serta urgensi keterlibatan pemerintah daerah dalam melindungi hak konsumen perumahan, terutama masyarakat berpenghasilan rendah. (Sar)