Nasional

Ahmad Muzani Dukung 3 April sebagai Hari Jadi NKRI, Angkat Kembali Mosi Integral Natsir

×

Ahmad Muzani Dukung 3 April sebagai Hari Jadi NKRI, Angkat Kembali Mosi Integral Natsir

Sebarkan artikel ini
Ahmad Muzani Dukung 3 April sebagai Hari Jadi NKRI, Angkat Kembali Mosi Integral Natsir
Ketua MPR RI Ahmad Muzani /Dok.MPR RI

Editor Indonesia, Jakarta – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyambut positif usulan menjadikan 3 April sebagai Hari Jadi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), bertepatan dengan Mosi Integral Natsir yang diajukan pada 1950. Usulan ini pertama kali muncul dari Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia dalam acara halal bihalal di Jakarta.

Mosi Integral Natsir merupakan momen penting dalam sejarah Indonesia ketika Mohammad Natsir menyampaikan pidato di Parlemen Republik Indonesia Serikat (RIS) yang menyerukan agar seluruh negara bagian kembali bersatu ke dalam NKRI. Pidato ini diterima parlemen dan menjadi dasar pembubaran RIS pada 17 Agustus 1950.

“Hari Pancasila dan Hari Sumpah Pemuda kita peringati, tapi Mosi Integral Natsir sering luput dari ingatan. Padahal itu fondasi penting bagi lahirnya kembali NKRI,” ujar Ahmad Muzani.

Muzani menjelaskan bahwa setelah kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia sempat berubah bentuk menjadi negara federal (RIS) berdasarkan hasil Konferensi Meja Bundar 1949. Namun sistem ini dianggap tidak sejalan dengan semangat persatuan dan kesatuan bangsa yang telah diperjuangkan sejak Sumpah Pemuda 1928.

Menurut Muzani, Natsir menunjukkan kepemimpinan visioner dengan memperjuangkan integrasi nasional di tengah perbedaan ideologi dan kepentingan politik di parlemen saat itu.

“Jika sistem federal terus dijalankan, kita bisa semakin terpecah. Natsir menyadari bahwa keutuhan bangsa harus menjadi prioritas,” tegas Muzani, yang juga menjabat sebagai Sekjen Partai Gerindra.

Lebih lanjut, Ahmad Muzani menilai bahwa usulan menjadikan 3 April sebagai Hari Jadi NKRI layak dipertimbangkan sebagai bentuk penghormatan terhadap tokoh bangsa dan peristiwa penting dalam perjalanan sejarah nasional.

“Ini momen bersejarah yang layak dikenang bersama. Mosi Integral adalah tonggak yang menyatukan Indonesia kembali setelah masa transisi,” tutup Muzani. (Frd)