Ekonomi

Antam Genjot Hilirisasi Mineral Lewat Smelter, Akuisisi, dan Ekspansi Pabrik

×

Antam Genjot Hilirisasi Mineral Lewat Smelter, Akuisisi, dan Ekspansi Pabrik

Sebarkan artikel ini
Antam Genjot Hilirisasi Mineral Lewat Smelter, Akuisisi, dan Ekspansi Pabrik
Dok. editor Indonesia-Ilustrasi AI

Editor Indonesia, Jakarta – PT Aneka Tambang Tbk (Antam) mempercepat realisasi proyek strategis nasional di sektor hilirisasi mineral, mulai dari pembangunan smelter, ekspansi pabrik logam mulia, hingga akuisisi industri pengolahan mineral.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Antam, Arianto S. Rudjito, menyampaikan bahwa perusahaan tengah fokus mengembangkan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, bersama PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Proyek ini ditargetkan beroperasi penuh pada tahun ini dengan kapasitas produksi sebesar 1 juta ton alumina per tahun.

“SGAR menjadi salah satu prioritas utama kami dalam mendukung kebijakan hilirisasi dan penciptaan nilai tambah nasional,” ujar Arianto dalam keterangan di Jakarta, Selasa (15/4).

Selain itu, Antam juga memperkuat bisnis logam mulia melalui pembangunan precious metal manufacturing plant di Gresik, Jawa Timur. Fasilitas ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas penetrasi pasar, khususnya di wilayah Indonesia Timur.

“Pabrik ini mendukung permintaan pasar yang terus meningkat, sekaligus mendorong ekspor dan peningkatan devisa,” tambahnya.

Untuk komoditas nikel, Antam tengah mengembangkan proyek yang mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai, sesuai arahan strategis pemerintah.

“Kami tidak hanya fokus pada volume, tetapi juga pada hilirisasi untuk menciptakan industri tambang yang berkelanjutan dan berdaya saing,” tegas Arianto.

Sebagai bagian dari strategi penguatan industri, pada tahun lalu Antam melalui anak usahanya, PT Gag Nikel, mengakuisisi 30 persen saham PT Jiu Long Metal Industry (JLMI) yang berlokasi di Weda, Maluku Utara.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk transformasi Antam dari sekadar penyedia bahan mentah menjadi katalisator industri hilir mineral nasional.

Kinerja Operasional 2024:

Produksi bijih nikel: 9,94 juta wet metric ton (wmt)

Penjualan bijih nikel: 8,34 juta wmt

Produksi feronikel: 20,10 ribu ton nikel dalam feronikel (TNi)

Penjualan feronikel: 19,45 ribu TNi (utama ke China, India, Korea Selatan)

Penjualan emas: 43,78 ton (naik 68% yoy, tertinggi sepanjang sejarah Antam)

Penjualan bauksit: 736 ribu wmt (untuk pasokan bahan baku smelter domestik)

Dengan eksekusi proyek-proyek strategis tersebut, Antam menegaskan peran sebagai pemain kunci dalam transformasi industri pertambangan Indonesia menuju sistem yang terintegrasi dan berkelanjutan. (Didi)