Editor Indonesia, Jakarta – Arus mudik 2025, menjelang pemberlakuan kebijakan Work From Anywhere (WFA) atau bekerja dimana saja bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan diterapkan mulai Senin (24/3), menyebabkan arus mudik di sejumlah ruas tol mengalami peningkatan.
Pemantauan dilakukan di beberapa titik strategis, antara lain:
- Command Center Korlantas KM 29 Cikarang dan Pos Terpadu Operasi Ketupat Lodaya Polri di Rest Area KM 57 untuk lintas tol Jakarta-Cikampek.
- Pos Terpadu Operasi Ketupat di Rest Area KM 43 Cikupa untuk lintas tol Jakarta-Merak.
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, yang melakukan pemantauan langsung pada Sabtu malam (22/3), mengungkapkan bahwa pergerakan pemudik di kedua ruas tol tersebut mulai meningkat.
“Kami melihat adanya kenaikan arus mudik di jalan tol. Hal ini tentu berkaitan dengan kebijakan WFA yang mulai berlaku pada 24 Maret,” ujar Dudy dalam konferensi pers yang juga dihadiri oleh Kakorlantas Polri Irjen Pol. Agus Suryonugroho, Wakil Menteri Perhubungan Suntana, Plt. Dirjen Perhubungan Darat Ahmad Yani, serta Dirut PT Jasa Raharja Rivan A. Purwantono.
Strategi Pengaturan Lalu Lintas
Polri telah menyiapkan berbagai strategi dan langkah antisipatif guna mengatur arus mudik 2025 Lebaran 1446 Hijriah, termasuk rekayasa lalu lintas jika terjadi kepadatan.
Dudy menekankan tiga aspek penting yang harus diperhatikan oleh petugas di lapangan:
- Kerja sama dan sinergi antarpetugas.
- Perhatian terhadap detail, meskipun angkutan Lebaran merupakan rutinitas tahunan.
- Keamanan dan keselamatan pemudik sebagai prioritas utama.
Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025
Sebagai bentuk kesiapan, Kemenhub telah membuka Posko Pusat Angkutan Lebaran 2025 di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta, sejak Jumat (21/3).
Posko arus mudik 2025 ini akan beroperasi selama 22 hari, mulai 21 Maret hingga 11 April 2025, guna memastikan perjalanan mudik yang aman, nyaman, lancar, dan selamat bagi masyarakat.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan arus mudik Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan lancar dan minim hambatan. (Didi)
