Editor Indonesia, Jakarta – Amerika Serikat (AS) kembali menggagalkan upaya Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk menghentikan perang di Jalur Gaza. Dalam sidang pemungutan suara pada Kamis (18/9) waktu setempat, Washington menggunakan hak vetonya terhadap rancangan resolusi gencatan senjata.
Dilaporkan, sebanyak 14 anggota DK PBB lainnya menyetujui resolusi yang disusun oleh 10 negara anggota tidak tetap. Rancangan itu menuntut diberlakukannya “gencatan senjata segera, tanpa syarat, dan permanen” di Gaza, serta mendesak pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan kelompok Hamas.
Selain itu, resolusi juga meminta Israel mencabut seluruh pembatasan terhadap masuknya bantuan kemanusiaan dan memastikan penyalurannya sampai ke warga sipil.
Namun, langkah tersebut kembali terhenti karena veto dari AS, sekutu utama Israel. Keputusan ini menambah daftar panjang blokade Washington terhadap resolusi internasional terkait penghentian agresi Israel di Gaza. Pada Juni lalu, AS juga melakukan hal serupa.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan kekecewaannya atas kegagalan tersebut. Ia menegaskan, tanpa dukungan dari seluruh anggota tetap DK PBB, perdamaian di Gaza sulit tercapai.
“Dunia menunggu berakhirnya pertumpahan darah. Resolusi ini semestinya menjadi jalan menuju penghentian kekerasan,” ujarnya.
Perang di Gaza telah berlangsung berbulan-bulan dengan dampak kemanusiaan yang semakin memburuk. Ribuan warga sipil menjadi korban, sementara akses bantuan makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar terus terhambat. (Did)
