Editor Indonesia, Jakarta – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terus memperkuat komitmennya dalam menciptakan sistem transportasi publik yang inklusif dan terjangkau melalui program transportasi umum gratis untuk 15 golongan masyarakat. Mendukung langkah tersebut, Bank DKI resmi meluncurkan Kartu Jakarta Mobilitas Bebas Akses (JakMob) yang terintegrasi dengan moda transportasi utama di ibu kota.
Kartu JakMob dapat digunakan pada berbagai layanan transportasi seperti Transjakarta, MikroTrans (JakLingko), LRT Jakarta, MRT Jakarta, hingga Commuter Line (KRL), memberikan kemudahan akses dan efisiensi mobilitas warga.
Peluncuran kartu dilakukan di kawasan integrasi transportasi Dukuh Atas, Jakarta Pusat, disaksikan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, yang secara simbolis menyerahkan kartu kepada perwakilan 15 kelompok penerima manfaat.
“Kami gratiskan akses transportasi publik kepada 15 golongan masyarakat mulai hari ini,” ujar Gubernur Pramono dalam pernyataan resminya, yang dikutip Selasa (13/5/2025).
Adapun 15 golongan masyarakat yang berhak menerima fasilitas ini antara lain:
- Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pensiunan ASN Pemprov DKI
- Tenaga kontrak Pemprov DKI
- Siswa penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus
- Penghuni rumah susun sederhana sewa (Rusunawa)
- Tim Penggerak PKK dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik)
- Buruh bergaji setara UMP
- Lansia (60 tahun ke atas)
- Penyandang disabilitas
- Anggota veteran
- Pemilik Kartu Keluarga Sejahtera
- Penduduk Kepulauan Seribu
- Pengurus masjid
- Guru PAUD
- Anggota TNI dan Polri
Selain menggunakan kartu fisik JakMob, para penerima juga dapat mengakses layanan transportasi gratis melalui aplikasi JakLingko. Jika kartu tertinggal, cukup tap-in menggunakan ponsel, menjadikan layanan ini lebih fleksibel.
Kartu JakMob berlaku selama enam bulan dan dapat diperpanjang melalui aplikasi setelah masa berlaku habis.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa peluncuran JakMob sejalan dengan misi perusahaan dalam mendorong inklusi sosial dan ekonomi di DKI Jakarta.
“Kami percaya bahwa transportasi publik yang merata dan terjangkau mampu membuka akses ekonomi yang lebih luas. Bank DKI berkomitmen mendukung sistem keuangan dan mobilitas yang lebih adil bagi masyarakat,” ujar Agus.
Kartu ini juga berfungsi sebagai sarana edukasi literasi keuangan digital. Seluruh data kependudukan dan status penerima manfaat telah terintegrasi, sehingga layanan dapat disalurkan secara tepat sasaran.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menambahkan bahwa program ini merupakan bagian dari sinergi Bank DKI dengan Pemprov DKI Jakarta dalam membangun Jakarta sebagai kota global.
“Kami berharap Kartu JakMob memberikan manfaat nyata bagi penerimanya dan mendukung transformasi Jakarta menjadi kota modern dan inklusif,” katanya.
Sementara itu, warga penerima manfaat menyambut positif program ini. Salah satunya, Suharman, pengurus Masjid Al-Falah di Cengkareng Timur, Jakarta Barat, yang mengaku sangat terbantu dengan keberadaan kartu tersebut.
“Alhamdulillah, kartu ini sangat membantu mengurangi pengeluaran saya sehari-hari. Terima kasih kepada Pemprov DKI dan Bank DKI,” ujarnya. (Sar)